Katanya Demi Ekonomi, Kenapa Eksploitasi?
Berita Baru Jatim, Jember – Di tengah badai Covid-19 yang mengguncang ekonomi global dan nasional, pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) sejatinya bisa jadi peredam.
Sayangnya, dalam pembahasan Draft Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Jember beberapa hari lalu (10/06/2021) menunjukkan geliat yang berbeda.
Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) yang dicanangkan Pemerintah Kabupaten Jember justru mengancam keberlangsungan hidup masyarakat dan lingkungan.
Dalih meningkatkan ekonomi masyarakat Jember, KEK Getem yang masuk dalam program prioritas kepemimpinan Hendy menuai permasalahan.
Akan tetapi, Aliansi Rakyat untuk Selamatkan Pesisir Selatan Jember menilai, biaya yang harus dibayar ketika terjadi kerusakan dan bencana serta hilangnya ekonomi akan lebih besar.
“Terutama wacana digelontorkannya KEK Getem dan aneka tambang baik sepanjang pesisir hingga kawasan karst di pesisir selatan Jember untuk ektraktivisme,” jelasnya dalam keterangan tertulis.
Padahal, ia menambahkan, ada alternatif ekonomi lebih ramah lingkungan dan langsung menyasar ekonomi masyarakat. “Seperti budidaya tanaman buah, penguatan potensi lokal khususnya untuk petani dan petambak rakyat tradisional, hingga ekowisata,” ungkapnya.
Eksploitasi yang hendak dilakukan di pesisir selatan, ia menilai, merupakan langkah yang sembrono dan tidak melihat kondisi wilayah, mengaburkan prinsip kehati-hatian dan empirisme yakni berbasis fakta yang ada. “Lalu, kebijakan hanya dibuat oleh segelintir orang tanpa mendengarkan dan melibatkan masyarakat di bawah.”
Apalagi wilayah pesisir, ia menambahkan, merupakan suatu kawasan lindung yang wajib dijaga keberlanjutannya sesuai aturan UU No 27 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil.
“Pada kawasan rawan bencana seperti di pesisir selatan Jember, maka secara ruang harusnya tidak membuka ruang ekonomi yang bertumpu pada perubahan permukaan dan kondisi kawasan,” imbuhnya.
Berangkat dari problem tersebut, aliansi ini menuntut Pemerintah Jember untuk membatalkan rencana KEK Getem. Disamping itu, ia juga mengajak seluruh elemen masyarakat Jember untuk membela pesisir selatan dan bergerak menyelamatkan masa depan generasi yang akan datang.
“Seharusnya, Pemkab Jember menjadi rumah bagi rakyat dengan melibatkan semua elemen untuk memikirkan masa depan Jember yang lebih berkelanjutan,” ungkapnya.