Kekerasan dan Bullying Masih Marak, Wabup Gresik Kampanyekan Pendidikan Akhlak
Berita Baru, Gresik – Wakil Bupati Gresik Aminatun Habibah mengajak semua pihak untuk mengkampanyekan gerakan anti bullying dan kekerasan dalam keseharian, utamanya dalam dunia pendidikan. Hal tersebut disampaikan dalam pertemuan rutin Muslimat se-Anak Cabang Duduksampeyan, Minggu (18/09) kemarin.
“Akhir-akhir ini isu-isu kekerasan dan bullying kerap kali kita dengar beritanya. Sebagai perempuan, sekaligus seorang muslimat saya merasa sangat prihatin karena hal semacam ini tidak dibenarkan baik dalam hukum, apalagi dalam agama Islam,” ujarnya.
Agama Islam, lanjut dia, telah melarang perundungan dalam bentuk apapun. Al Qur’an menyebutkan larangan ini dalam surat al-Hujurat ayat 11. Perundungan biasanya bertujuan untuk menimbulkan perasaan malu bagi korbannya, terlebih yang dirasakan oleh pihak yang merasa ‘lebih kuat’ dari korban.
Disamping itu, tindak kekerasan dan bullying juga bisa menyebabkan putusnya silaturahmi antara satu dengan yang lain. Karena itu, peran orang tua sangat dibutuhkan guna menekan tindak kekerasan dan bullying dalam kehidupan sehari-hari.
“Disini peran orang tua muncul. Lewat orang tua, mengajarkan kepada anak-anak tentang mana yang baik dan mana yang buruk, termasuk tindakan bullying yang tentu saja adalah hal yang buruk. Ini merupakan salah satu peran orang tua dalam mendidik anaknya,” terang Wabup Bu Min.
Wakil Bupati perempuan pertama di Kota Santri ini menekankan dengan adanya pendidikan akhlaq yang dimulai dari lingkungan keluarga oleh orang tua.
“Maka Insya Allah akan menjadi bekal positif bagi anak untuk menjalani kegiatan dimanapun dia berada,” jelasnya.
Selain dihadiri ratusan Muslimat NU, pertemuan rutin Muslimat se-Anak Cabang Duduksampeyan di Desa Gredek tersebut juga dihadiri oleh ketua PCNU Gresik KH. Mulyadi.