Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Ketua APPM Ganjar Dinas Lingkungan Hidup Banyuwangi Penghargaan APUSI, Apa Penyebabnya?
Ketua APPM, Rofiq Azmi memberikan penghargaan APUSI kepada Dinas Lingkungan Hidup Kab. Banyuwangi pada Senin (1/4) karena dianggap belum mampu memberikan solusi atas penumpukan sampah di pesisir pantai Muncar.

Ketua APPM Ganjar Dinas Lingkungan Hidup Banyuwangi Penghargaan APUSI, Apa Penyebabnya?



Berita Baru, Banyuwangi – “Kami berkomitmen membangun daerah, kami tidak memusuhi pemerintah daerah,” kata ketua APPM, Rofiq Azmi dihadapan awak media membuka percakapan terkait penghargaan APUSI yang diberikan kepada Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Banyuwangi, pada Senin (01/04/2024).

Lantas apa penyebabnya?

Menurut pria yang berdomisili di Desa Gambiran, Kecamatan Gambiran, Banyuwangi itu penumpukan sampah di pesisir pantai dan pembuangan limbah cair pabrik pengolahan ikan atau tepung ikan di Kecamatan Muncar menjadi faktor absolute pihaknya mengkritik kebijakan Dinas Lingkungan Hidup Banyuwangi.

Seperti diketahui sebelumnya APPM membantu masyarakat pesisir pantai Muncar yang kesehariannya hidup berdampingan dengan sampah. Beragam dampak negatif dari tumpukan sampah yang didominasi berbahan plastik dianggap mengancam aspek kesehatan warga, pun demikian dengan efek buruk limbah cair dari pabrik pengolahan ikan yang bermuara langsung di laut.

“Sebelumnya kita turun langsung di pesisir laut yang berada di Desa Kedungrejo, Kecamatan Muncar. Sebuah pemukiman padat penduduk yang berbatasan langsung dengan UPT Pelabuhan Perikanan Pantai, Muncar. Masyarakat disana berhadapan langsung dengan bau sampah yang menumpuk hasil kiriman dari laut, belum lagi limbah cair milik perusahaan pengolahan ikan yang langsung mengarah ke laut,” urainya.

Sampai hari ini, kata Rofiq, belum ada solusi pencegahan maupun tindakan nyata atas hal tersebut. “Ini kan merugikan masyarakat namanya, dalam hal ini kami anggap Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Banyuwangi sangat minim fungsinya,” katanya.

“Sebagai organisasi berbasis sosial dan kemasyarakatan, kami salurkan kritik kami melalui penghargaan Anugerah Pejabat Minim Fungsi (APUSI) pagi ini,” imbuhnya.

Kendati demikian, Rofiq turut mengapresiasi pejabat teras Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Banyuwangi yang dianggap terbuka serta anti kritik.

“Semoga apa yang kami lakukan ini menjadi contoh positif bagi masyarakat Banyuwangi lainnya dalam hal penyampaian aspirasi dan kritik terhadap kebijakan Pemerintah Daerah. Nyatanya mereka (DLH) terbuka dan mau mendengarkan aspirasi kami dengan santun,” paparnya.

“Semoga penghargaan APUSI ini dapat menjadi penyeimbang Piala Adipura yang diterima Pemkab Banyuwangi beberapa waktu lalu, agar tetap berkomitmen dan profesional dalam hal penanganan sampah,” pungkasnya.

beras