KKN BTV 3 UNEJ Bantu Manajemen Penjualan Pedagang Bakso dan Mie Ayam Terdampak Corona
Berita Baru Jatim, Bondowoso – Dilaksanakannya kembali KKN Back To Village UNEJ dan salah satunya adalah KKN yang berlokasi di Desa Taal, Kecamatan Tapen, Kabupaten Bondowoso. Melalui salah satu mahasiswa KKN BTV 3 UNEJ dalam membantu penjual bakso dan mie ayam Ibu Andi yang terdampak pandemi covid-19.
Peserta KKN BTV 3 UNEJ tersebut bernama Dorinda Ryan Janapriya yang didampingi oleh DPL (Dosen Pembimbing Lapangan) yaitu Drg. Agustin Wulan Suci D., MDSc. Mahasiswa tersebut berpendapat bahwa bidang usaha yang cukup merasakan dampak dari adanya PPKM pandemi Mahasiswa KKN BTV 3 UNEJ Membantu Manajemen Penjualan Pedagang Bakso Dan Mie Ayam Terdampak Covid-19 covid-19 salah satunya adalah usaha kuliner.
“Mulanya pedagang bakso dan mie ayam milik Ibu Andi adalah usaha kuliner keliling sebelum adanya penerapan PPKM pada pandemic covid-19 ini. Setelah berlakunya peraturan yang membatasi kegiatan masyarakat maka Ibu Andi terpaksa berhenti dari usaha kuliner keliling tersebut namun membuka usaha di rumahnya. Namun lokasi tersebut tidak cocok untuk usaha kuliner dikarenakan rumah nya terlalu tertutup dari kegiatan masyarakat dan letaknya yang berada di pemukiman bagian dalam,” ucap Dorinda.
Dia mendeskripsikan bagaimana kondisi Ibu Andi pelaku usaha bakso dan mie ayam yang mengalami penurunan penjualan akibat dari berlakunya peraturan PPKM pada pandemic covid-19 tersebut. Mengingat lingkup dari Ibu Andi sebagai penjual bakso dan mie di lokasi tersebut sangat bergantung pada pembeli langganannya semasa dia melakukan usaha bakso dan mie keliling.
“Saya memberikan beberapa strategi pemasaran dan manajemen penjualan yang akan meningkatkan daya Tarik konsumen. Strategi pemasaran di situasi seperti ini umumnya adalah melalui media online, dimana Ibu Andi tidak memanfaatkan peluang tersebut untuk pemasaran sehingga saya membantu untuk Ibu Andi mulai melakukan pemasaran melalui media online. Manajemen penjualan bertujuan untuk menjaga seluruh kegiatan usaha agar tercapainya peningkatan ekonomi yang meliputi kegiatan pencatatan pemasukan – pengeluaran dan lainnya” kata Dorinda.
Menurutnya hal tersebut menjadi salah satu upaya guna meningkatkan kembali perekonomian dari pelaku usaha utamanya di bidang kuliner yang mengalami dampak adanya pemberlakuan peraturan PPKM pandemi covid-19 yang membatasi kegiatan masyarakat.