Kondisi DBD di Kota Probolinggo, Tiga Meninggal Dunia
Berita Baru, Probolinggo – Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) mewabah di Kota Probolinggo dalam lima bulan terakhir. Sejak Januari hingga 10 Mei 2022 lalu, Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinkes P2KB) Kota Probolinggo mencatat, 161 orang terjangkit DBD. Tiga pasien di antaranya meninggal dunia.
“Dibandingkan Januari sampai Mei 2021 dengan Januari sampai Mei 2022 ini, ada kenaikan sekitar 33 persen, itu akumulasi,” kata Plt Kepala Dinkes P2KB, dr NH. Hidayati, Kamis, (12/05/2022).
Terkait dengan naiknya kasus DBD ini, dokter Ida, panggilan akrabnya mengatakan, perubahan cuaca menjadi salah satu pendorong berkembangnya populasi nyamuk Aedes aegypti pembawa virus DBD.
“Masih ada musim hujan, masih ada kemarau, sebenarnya tipe cuaca yang seperti ini yang menimbulkan penyebaran populasi nyamuk penyebab DBD,” katanya.
Hingga 10 Mei 2022, kata dokter Ida, Kanigaran menjadi kelurahan yang memiliki kasus DBD terbanyak yakni 64 kasus dan 1 kasus meninggal. Disusul Kelurahan Mayangan dengan 46 kasus, Kelurahan Kademangan 27 kasus dan 1 orang meninggal.
Kemudian Kelurahan Kedopok 15 kasus dan Kelurahan Wonoasih 9 kasus dan 1 orang meninggal. Dari beberapa kejadian kasus pasien DBD meninggal, menurut dokter Ida, hal tersebut diawali dari kurangnya kewaspadaan dari pasien maupun keluarga pasien.
“Masyarakat sendiri dari pribadinya itu tidak boleh lengah terhadap segala sesuatu atau tidak boleh dianggap remeh ya, sekecil apa pun sakit itu kita tetap harus waspada,” katanya.