KOPRI Probolinggo: Karena Perempuan Lebih Rentan Menjadi Korban Bencana
Berita Baru Jatim, Probolinggo – Erupsi Gunung Semeru memantik solidaritas dari banyak kalangan. Seperti yang terlihat di perempatan lampu merah Kota Kraksaan, Probolinggo, pada Minggu (05/12/21) siang. Bendera biru-kuning berkibar. Poster-poster “Donasi untuk Korban Erupsi Semeru” dipegang sedada. Ratusan orang itu merupakan aktivis Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Probolinggo.
“Kegiatan ini merupakan bentuk dari implementasi hablum minannas. Dimana manusia saling membantu satu sama lain,” ujar Ulfa Nurul Jannah, Ketua Satu,” Korps PMII Puteri (Kopri) PC PMII Probolinggo.
Ulfa menambahkan bahwa dengan diadakan aksi solidaritas tersebut diharapkan mampu memantik kesadaran dan kepekaan kader-kader Kopri. Di samping itu, beberapa penelitian menyebutkan, katanya, bahwa perempuan lebih rentan menjadi korban bencana.
“Mengingat perempuan masih kesulitan akses pelatihan tanggap bencana. Ini menjadi koreksi kembali bagi kinerja BNPB,” jelasnya.
Kondisi tersebut, kata Ulfa, mesti disikapi scara serius. Ia berharap perempuan di Indonesia dapat melakukan dan mengikuti pelatihan tanggap bencana di berbagai lini. “BPBD bisa menjadi fasilitator,” harapnya.
Rencananya, PMII Probolinggo akan melakukan aksi solidaritas penggalangan dana selama tiga hari. “Minggu hingga senin,” kata Ulfa. Terdapat tiga titik lokasi. Diantaranya, lampu merah Badriduja, lampu merah Waluyojati dan lampu merah Kota Probolinggo.
Donasi yang terkumpul, katanya, dipastikan juga bisa meringankan beban perempuan-perempuan terdampak erupsi Gunung Semeru.