Mahasiswa KKN BTV 3 UNEJ Lakukan Inovasi Budidaya Kangkung dengan Botol Plastik Bekas
Berita Baru Jatim, Bondowoso – KKN Back to Village (BTV) 3 Universitas Jember di Desa Grujugan Kidul, Kecamatann Grujugan, Kabupaten Bondowoso melakukan inovasi kepada salah satu masyarakat tentang budidaya tanaman kangkung di masa pandemi COVID-19 dengan menggunakan media botol plastik bekas. Pelaksanaan secara individu di kampung halaman masing-masing membuat mahasiswa lebih mengenal potensi dan permasalahan yang dialami masyarakat.
Salah satu peserta KKN BTV 3 UNEJ, Tisa Syafira Sakinah yang didampingi oleh dosen pembimbing lapang (DPL) drg. Agustin Wulan Suci D., MDSc. mengatakan bahwa Pandemi Covid memiliki dampak yang cukup besar bagi masyarakat, salah satunya para UMKM dalam mendapatkan penghasilan menjadi kurang baik.
“Upaya untuk mengurangi pengeluaran di masa pandemi COVID-19 salah satunya adalah dengan melakukan budidaya tanaman kangkung yang hasil panennya dapat dijual atau menjadi konsumsi pribadi, kata Tisa, Jumat (27/8).
Lebih lanjut Mahasiswa Agroteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Jember ini menyatakan bahwa dalam budidaya yang dilakukan cukup berbeda dengan budidaya tanaman lainnya yang menggunakan lahan luas. Penanaman yang menggunakan media botol plastik bekas yang mudah untuk didapatkan menjadi hal yang menguntungkan karena tidak perlu mengeluarkan biaya tambahan lainnya untuk membeli wadah, seperti pot dan polybag.
Penggunaan botol plastik bekas yang sulit untuk terurai bukan hanya memberi manfaat bagi pembudidaya, tetapi juga lingkungan yang menjadi lebih bersih sebut Tisa
Kebutuhan lainnya dalam perawatan tanaman juga memanfaatkan sekitar, seperti pembuatan pupuk organik cair dari sampah dan pestisida nabati dari bumbu dapur yang biasanya tersedia untuk mengolah makanan.
Mahasiswa Agroteknologi berharap agar budidaya tersebut dapat terus berlanjut dan bermanfaat untuk Ibu Sitti Mubarokah.
“Harapan untuk kedepannya semoga kegiatan budidaya kangkung tersebut dapat bermanfaat dan dan dapat mengurangi pengeluaran keluarga, terutama di Masa Pandemi COVID-19,” pungkas Tisa.