Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Memalukan! Firli Bahuri Jadi Tersangka Pemerasan
Firli Bahuri, Ketua KPK RI.

Memalukan! Firli Bahuri Jadi Tersangka Pemerasan



Berita Baru, Jakarta – Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Firli Bahuri, mendapati dirinya dalam situasi yang kontradiktif. Meskipun baru-baru ini menerima penghargaan ‘Anugerah Reksa Bandha’ dari Sri Mulyani selaku Menteri Keuangan atas kontribusinya dalam pengelolaan barang milik negara (BMN), kini Firli Bahuri jadi tersangka kasus pemerasan di lingkungan Kementerian Pertanian (Kementan).

Ketua KPK Firli Bahuri jadi Tersangka: Menggiring Pengelolaan Aset dari Pujian ke Ancaman Hukuman Berat

Polda Metro Jaya telah menetapkan Firli sebagai tersangka, dan kini ia menghadapi ancaman hukuman berat berdasarkan Pasal 12 Undang-Undang Pemberantasan Korupsi. Menurut Direktur Reskrimsus Polda Metro Jaya, Ade Safri Simanjuntak, Firli dituduh melakukan tindakan melawan hukum yakni menyalahgunakan kekuasaannya sebagai penyelenggara negara atau pegawai negeri.

Pasal 12 b ayat 1 menyatakan bahwa setiap gratifikasi atas pegawai negeri dan/serta penyelenggara negara dapat dikenai pidana seumur hidup.

Ironisnya, penetapan Firli sebagai tersangka ini dilakukan di hari yang sama ketika ia penerimaan penghargaan ‘Anugerah Reksa Bandha’. Meskipun Firli menerima penghargaan atas kontribusinya dalam pengelolaan BMN, namun kini ia harus menghadapi ancaman hukuman seumur hidup.

Direktur Reskrimsus Polda Metro Jaya, Ade Safri Simanjuntak, juga menyebutkan bahwa mantan Ketua Kabaharkam tersebut dapat dihukum pidana selama 20 tahun dengan denda maksimal Rp1 miliar. Firli juga dipersangkakan Pasal 11 UU Tipikor dengan ancaman pidana paling lama lima tahun dan denda pidana sebesar Rp250 juta.

Kondisi ini menciptakan paradoks di mana Firli Bahuri, yang sebelumnya dihargai atas kontribusinya dalam pengelolaan BMN, kini harus menghadapi ancaman hukuman berat akibat kasus pemerasan yang menjeratnya.

Kasus ini tentu menjadi sorotan dan perhatian publik, mengingat peran strategis KPK dalam memberantas korupsi di Indonesia. Dengan demikian, muncul dilema terkait reputasi dan integritas lembaga anti-korupsi yang seharusnya menjadi penjaga keadilan.

Pertanyaan mendasar pun muncul, Apakah penghargaan atas kontribusi KPK dalam pengelolaan aset negara dapat menyelamatkan reputasi Firli? Publik kini menyaksikan perjalanan yang kontras, di mana pujian beralih menjadi ancaman hukuman. Kasus Firli Bahuri jadi tersangka ini menggugah pertimbangan mendalam terkait integritas institusi penegak hukum di Indonesia.

beras