Pemuda Rintis Komunitas LANTARA untuk Advokasi Bumi Pantura Gresik
Berita Baru Jatim, Gresik – Gelaran peresmian Komunitas Lindung Alam Pantura (LANTARA) sukses dilaksanakan pada Sabtu (26/06/2021) yang diikuti oleh pemuda di Dusun Larangan, Desa Prupuh, Kecamatan Panceng Kabupaten Gresik.
Kegiatan ini merupakan tonggak awal dari upaya advokasi isu lingkungan di Kabupaten Gresik khususnya di wilayah Pantura, Kabupaten Gresik yang mana isu tersebut belum menjadi perhatian yang serius di ranah masyarakat Kabupaten Gresik.
Terkenal sebagai salah satu kota industri di Jawa Timur, dengan beragam aktivitas industri dan bangunan pabrik di sepanjang jalan di Kabupaten Gresik membuat potensi sumber daya alam di Kabupaten Gresik khususnya di jalur pantai utara jarang terekspos. Bahkan acapkali menjadi bagian dari upaya industrialisasi di Kabupaten Gresik.
Melihat realita yang ada, Ahmad Mujtabah bersama sekelompok pemuda-pemudi dari berbagai wilayah di Kabupaten Gresik bertekad untuk terlibat aktif dalam upaya revitalisasi lingkungan dan pemberian edukasi kepada generasi muda di Kabupaten Gresik khususnya kawasan Pantura.
“Komunitas ini menjadi komunitas pertama dan satu-satunya yang mengadvokasi isu lingkungan di wilayah pantura Gresik,” ungkap Mujtabah.
Menurut Tabah, komunitas ini berupaya untuk menginisiasi dan mengembangkan konsep permakultur di wilayah Gresik Utara untuk menciptakan iklim kehidupan yang seimbang dan berkelanjutan antara alam dan makhluk hidup lainnya.
Permakultur merupakan satu desain perencanaan pertanian yang memegang prinsip keseimbangan dan berkelanjutan. Konsep Permakultur sendiri berfokus pada aplikasi teknik integrasi tanah, sumber daya, manusia, beserta lingkungan melalui sinergi yang saling memberikan kebermanfaatan berdasarkan ekosistem alam.
“Melalui permakultur yang akan kita kembangkan di kawasan pantai utara Gresik khususnya dusun Larangan, harapannya akan memperbaiki keseimbangan ekosistem yang ada. Sehingga makhluk hidup dan alam dapat hidup berdampingan. Karena kami berkeyakinan bahwa dalam berkehidupan manusia harus bekerja dengan alam, bukan melawannya,” pungkas Mujtabah.