Program Beda & Setara Lanjutkan Nilai-nilai Gus Dur
Berita Baru, Jakarta – Program Beda & Setara (BEST) besutan Yayasan Bani KH Abdurrahman Wahid (YBAW) resmi diluncurkan secara langsung di Hotel Millenium, Jakarta Pusat, pada Senin (23/5/22).
Program yang berkolaborasi dengan Kedutaan Besar (Kedubes) Belanda ini bertujuan melanjutkan nilai-nilai utama dan pemikiran yang diimani Gus Dur, dalam hal ini keadilan dan kesetaraan.
Program Manajer YBAW, Suraji menuturkan bahwa tujuan tersebut semata-mata untuk melahirkan harmoni antar-umat beragama di Indonesia.
“Kami ingin memperkuat kesetaraan dalam perbedaan, menanamkan keadilan dalam kemajemukan. Dan itu semua demi menciptakan keharmonisan,” kata Suraji dalam pidatonya.
Selain itu, disampaikan juga, BEST merupakan pengingat bahwa perbedaan merupakan aset bangsa Indonesia yang harus dijaga dan dirawat bersama. Sebab, keberagaman dalam beragama adalah sebuah keniscayaan.
“Keberagaman dalam beragama merupakan sebuah kenyataan yang tidak dapat dihindari. Sehingga setiap umat beragama mempunyai kewajiban untuk mengakui sekaligus menghormati agama lain tanpa membeda-bedakan,” terang dia.
BEST yang diambil dari dua kata ‘Beda dan Setara’, diartikannya mencerminkan cita-cita hidup berdampingan di antara keberagaman yang ada di Indonesia.
“(Juga) mencerminkan cita-cita ideal kehidupan bermasyarakat dan bernegara, di mana semua pemeluk agama, sebagai sesama warga negara, memperoleh hak yang sama di hadapan konstitusi Negara Kesatuan Republik Indonesia,” papar Suraji.
Ke depan, lanjutnya, BEST akan memperkuat kerja jaringan dan advokasi, serta kampanye publik untuk merayakan keberagaman dan memperkuat hak-hak kemerdekaan beragama dan berkeyakinan di ruang publik.
“Program BEST ini akan mendorong orang muda dan tokoh agama agar berperan aktif dalam mengelola keberagaman di komunitas,” imbuhnya.
Sebagai informasi, peluncuran program BEST ini dihadiri oleh beberapa pejabat pemerintah dari Kementerian Agama, di antaranya Direktur Jenderal Pendidikan Islam (Dirjen Pendis) Muhammad Ali Ramdhani dan Tenaga Ahli Kementerian Agama Hasanuddin Ali.
Selain itu, hadir pula para pemuka agama dari Katolik, Budha, Hindu, Konghucu, Penghayat Kepercayaan, dan lainnya.
Peresmian program ini pun secara simbolis ditandai dengan membunyikan Angklung oleh Direktur YBWA sekaligus Koordinator Jaringan Gusdurian Alissa Qotrunnada Wahid bersama beberapa tokoh yang disebutkan di atas.