Sampah Masker Surabaya Capai 863 Kg Perbulan
Berita Baru Jatim, Surabaya – Sampah masker di Kota Surabaya, telah mencapai di angka 863,15 kg per bulan. Menumpuknya sampah ini dikarena peningkatan digunakan selama pandemi.
Plt Dinas Kebersihan dan Ruang Terbuka Hijau (DKRTH) Surabaya Anna Fajriatin mengatakan masker bekas menjadi salah satu penyumbang terbanyak dari sampah lainnya dengan presentase 43 persen.
“Sampah masker itu masuk ke semua TPS. Jadi jumlah rata-rata sampah masker itu per bulannya 863,15 kg dan Sampah masker menyumbangkan 43,85 persen. Lebih banyak dari sampah spesifik lainnya,” ujar Anna, Sabtu (21/8/2021).
Anna mengatakan menangani sampah masker ini, pihaknya telah menyiapkan lokasi khusus. Wadahnya berbentuk plastik kontainer khusus sampah spesifik masker.
Tujuannya untuk memilah dengan sampah lainnya karena sampah masker harus disinfeksi dengan direndam dengan menggunakan sabun selama 15 menit sebelum dibuat ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA).
“Sampah masker itu melewati proses disinfeksi dengan cara direndam menggunakan sabun atau chlorine selama 15 menit,” jelas Anna.
“Setelah direndam dan dipotong-potong, sampah masker itu kita angkut ke TPA Benowo. Di sana akan dilakukan proses lebih lanjut. Wadah penampungan dan lokasi pengolahan limbah kita sterilkan dengan cara penyemprotan desinfektan,” lanjutnya.
Menurut Anna, limbah cairan bekas rendaman masker bekas tidak bisa dibuang begitu saja. Namun mengolahnya lagi di Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL).
Ia menyebut penanganan sampah masker dan limbah cairannya telah disesuaikan dengan Surat Edaran Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Surat itu yakni Nomor SE3/MENLHK/PSLB3/PLB.3/3/2021 Tentang Pengelolaan Limbah B3 dan Sampah dari Penanganan Corona Virus Disease-19 (COVID-19).
“Untuk proses penanganannya sendiri kita sudah sesuaikan dengan SE dari MenLHK,” tutur Anna.
Anna juga mengimbau masyarakat agar merobek sampah masker sebelum dibuang ke tempat sampah. Hal itu bertujuan agar masker bekas itu tak dimanfaatkan atau digunakan lagi.
“Harapan kami, pada saat akan membuang masker, maskernya sudah disobek terlebih dahulu biar tidak dimanfaatkan dan disalahgunakan oleh pihak lain,” pungkas Anna.