Seruan Segera Kongres GP Ansor Mengudara

Berita Baru, Surabaya – Aktivis Muda NU Nailil Ghufron Khanif mendesak Ketua Umum (Ketum) Pimpinan Pusat (PP) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Yaqut Cholil Qoumas atau Gus Yaqut segera menggelar Kongres XVI GP Ansor yang sempat tertunda selama dua tahun akibat pandemi COVID-19.

Dia mengungkapkan bahwa kepemimpinan Gus Yaqut di Gerakan Pemuda Ansor sudah expired, pasalnya telah lebih dari 3 tahun dari masa baktinya. 

“Gus Yaqut terpilih 2015, sekarang sudah 2023 sudah hampir 10 tahun beliau memimpin dan expired-nya sudah keterlaluan,” ungkap Nailil Ghufron Khanif, pada Minggu 30 April 2023.

Dia menegaskan bahwa Ansor merupakan organisasi kaderisasi bukan organisasi politik yang bebas semaunya sendiri.

“Organisasi ini adalah organisasi kaderisasi beri kesempatan pada yang lain untuk berproses, kasihan para pendiri Ansor yang telah menata sedemikian rupa jadi kacau karena nafsu politik belaka,” tegasnya.

Dia menambahkan, banyak kader muda NU yang potensial dan terhalangi untuk melanjutkan nahkoda organisasi kepemudaan Nahdaltul Ulama itu.

“Nama-nama potensial seperti Addin Jauharudin, atau Aminudin Ma’ruf itu berpotensi. Kita ingin ada penyegaran organisasi, perubahan organisasi yang lebih muda dan progresif. Bukan jalan di tempat seperti sekarang,” tambah Ghufron.

Dikutip dari CNN Indonesia, Gus Yaqut menargetkan Kongres XVI GP Ansor paling lambat akan digelar tahun ini. 

“Mudah-mudahan paling lambat tahun depan bisa kita lakukan kongres. Kalau itu bisa, ini sekaligus Harlah perpisahan saya sebagai ketum GP Ansor,” katanya dalam acara Tasyakuran Harlah ke-88 GP Ansor yang disiarkan di kanal YouTube Gerakan Pemuda Ansor, pada Minggu 24 April 2022.

“Enggak ada yang tepuk tangan berarti masih mau saya lagi ini [memimpin GP Ansor], hehehe,” Yaqut disambut tertawa mereka yang hadir.

Sebagai informasi kongres GP Ansor merupakan forum pengambilan keputusan tertinggi di organisasi otonom PBNU bidang kepemudaan itu. Gus Yaqut sudah menjabat sebagai Ketum GP Ansor sejak terpilih tahun 2015 lalu di Kongres XV Yogyakarta.