Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Sopir Ambulans Jenazah Covid-19, Pak Syam: Kami Juga Punya Keluarga, Tolong Diam di Rumah Sebentar
Tangkap layar Video Youtube @Najwa Sihab

Sopir Ambulans Jenazah Covid-19, Pak Syam: Kami Juga Punya Keluarga, Tolong Diam di Rumah Sebentar



Berita Baru, Jakarta — Di Tengah merebaknya pandemik Covid-19 masih ada saja segelintir masyarakat yang masih ngeyel dan ngotot tidak mengikuti anjuran pemerintah.

Padahal pemerintah memberikan anjuran demi keselamatan warganya agar bisa memutus mata rantai penyebaran Covid-19 di Indonesia.

Dikutip dari kanal Youtube Mata Najwa, Pak Muhammad Nursyamsurya seorang supir ambulans Dinas Pertamanan dan Hutan Kota DKI Jakarta, warga asal Cibinong, Bogor.

Pak Syam berbagi cerita ketika ia mengantarkan puluhan jenazah dengan protap Covid-19 dalam sehari yang ia antarkan tempat pemakaman.

“Adakah rasa rasa khawatir, rasa ketakutan pak syam,” tanya Najwa Sihab.

“Memang ada rasa khawatir, ada. Manusiawi Mbak Nana, tapi bertambahnya hari kehari yang meninggal itu yang membuat kami sedih Mbak Nana,” jawab Pak Syam.

Najwa Sihab melanjutkan pertanyaannya kepada Pak Syam, “Rasa khawatir itu juga karena melihat tampaknya publik secara umum masih banyak yang belum sadar bahayanya pandemi ini yaa Pak Syam,” kata Najwa Sihab.

“Iya, seharusnya mereka tahu Mbak Nana. Jalanan Jakarta itu masih keluh, masih macet. Harusnya mereka tahu apa yang kita kerjakan sekarang,” tutur Pak Syam.

“Tolong ikuti instruksi dari pemerintah. Diam dirumah, kurangilah pekerjaan kami, sedih ngeliatnya tiap hari Mbak Nana,” tambahnya.

Ditengah menjalani tugasnya sebagai pengantar jenazah, Nursyamsurya menyayangkan sikap sebagian besar masyarakat dalam menghadapi pandemi Covid-19 ini.

“Saya pengen naik tronton, teriak dijalanan kepada masyarakat: tolong kalian diam dirumah, ikuti anjuran pemerintah. Kalau kalian tahu berapa banyak jenazah yang kami makamkan tiap hari, pasti kalian akan sedih,” tutur Pak Syam.

Nursyamsurya menambahkan, meminta tolong kepada masyarakat untuk berdiam dirumah saja karena sebentar lagi menghadapi bulan puasa.

“Minta tolong, kami memakamkan jenazah ini udah puluhan tiap hari. Minta tolong, kita juga punya keluarga,” ungakap Pak Syam sembari menangis.

beras