Survei Poltracking: Khofifah 57,3%, Risma 22,7% dan Luluk 2,2%
Berita Baru, Surabaya – Survei Poltracking Indonesia telah merilis hasil elektabilitas dari ketiga pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur yang akan bertanding di Pilkada Jawa Timur 2024. Dari hasil simulasi surat suara, pasangan Khofifah dan Emil menunjukkan keunggulan yang signifikan dibandingkan paslon lainnya.
Hasil Survei Poltracking untuk Ketiga Paslon Pilgub Jatim 2024
Setelah rilis dokumen visi dan misi, kini juga tersedia estimasi suara dari ketiga pasangan calon. Pasangan Khofifah dan Emil, sebagai calon petahana, menunjukkan keunggulan dengan perolehan suara mencapai 57,3%.
Pasangan calon kedua, Tri Rismaharini dan Zahrul AzharAsumta (Gus Hans), mengikuti dengan perolehan suara sebesar 22,7%.
Sementara itu, pasangan ketiga, Luluk Nurhamidah dan Lukmanul Hakim, mendapatkan estimasi suara sebesar 2,2%.
Direktur Eksekutif Poltracking Indonesia, Hanta Yudha AR, menyatakan bahwa elektabilitas pasangan Khofifah dan Emil unggul dua kali lipat dibandingkan Tri Rismaharini dan Gus Hans, serta jauh lebih tinggi dibandingkan pasangan Luluk dan Lukman.
Angka-angka tersebut memberikan gambaran awal bagi seluruh warga Jawa Timur. Kekuatan dukungan untuk Khofifah danEmil tergolong kuat dan tangguh, bahkan melebihi batas psikologis incumbent yang biasanya berada di sekitar 60%, dengan perolehan sebesar 57,3%.
Meskipun demikian, Hanta mengingatkan bahwa elektabilitas ketiga pasangan calon ini dapat berubah sebelum hari pemungutan suara pada Pilkada serentak 2024, yang dijadwalkan pada 27 November mendatang. Hal ini disebabkan oleh jumlah pemilih yang belum menentukan pilihan, atau undecided voters, yang masih cukup signifikan, mencapai 17,8%.
Masih Ada Waktu untuk Mendapatkan Suara
Dengan sisa waktu dua setengah bulan menjelang pemungutan suara, masih ada kemungkinan pergeseran dukungan di kalangan pemilih. Hal ini memberi kesempatan bagi pemilih untuk mempertimbangkan kepada pihak mana suara mereka akan diarahkan, serta mengevaluasi potensi dari ketiga pasangan tersebut. Pilihan pemilih tentunya akan dipengaruhi oleh visidan misi yang telah disampaikan, sehingga warga dapat berpikir matang dalam menentukan pilihan mereka.
Survei Poltracking ini memberikan informasi mengenai hasil elektabilitas sementara kepada masyarakat. Namun, penentuan pemenang yang sebenarnya akan terjadi pada 27 November mendatang. Hasil akhir sangat bergantung pada upaya ketiga pasangan calon untuk meyakinkan pemilih, terutama di kalangan pemilih yang jumlahnya cukup signifikan.