Tingkatkan Kualitas, Desa Sentra Kopi Organik Gelar Pelatihan Pasca Panen
Berita Baru Jatim, Probolinggo – Dewasa ini di kota dan desa kopi telah menjadi lifestyle yang digemari berbagai kalangan. Hal ini berdampak serius bagi petani kopi. Di Kabupaten Probolinggo kopi merupakan komoditas unggulan nomor dua setelah sayur-mayur yang bersaing ketat di pasaran. Salah satu desa sentra penghasil kopi adalah Desa Watu Panjang Kecamatan Krucil Kabupaten Probolinggo.
Kopi yang dihasilkna merupakan kopi organik. Hal itu dibuktikan berdasarkan sertifikat yang diterbitkan Lembaga Sertifikasi Organik (LSO) ICERT dengan nomer lisensi ICERT-5011/LSO-009-IDN/11/18 pada tanggal 28 April 2021 berlaku sampai 18 November 2024, dan Organic Agriculture Certification Thailand (ACT Organic Company Limited) Certificate NO. 64-047 yang berlaku tertanggal 1 april 2021 sampai 31 Maret 2022.
Dengan adanya sertifikasi tingkat Nasional hingga Internasional pemerintah desa serta pemuda Desa Watupanjang berinisiatif melakukan pelatihan pasca panen. Pasalnya proses pasca panen hingga pengemasan membutuhkan proses optimal agar menghasilkam kualitas rasa kopi terbaik.
Jenis varietas kopi di Desa Watupanjang lebih banyak didominasi Arabica. “Ada beberapa juga yang Robusta,” ujar Andi, salah satu pengelola Wisata Edukasi Kopi Watupanjang. Pelatihan pasca panen ini, lanjut dia, dimotori oleh pemuda dan didukung oleh Balai Besar Pembenihan dan Proteksi Tanaman Perkebunan (BBPPTP) Surabaya.
“Dengan harapan nantinya pemuda lebih produktif dan detail pengetahuan tentang “perkopian” mulai hulu hingga hilir,” imbuhnya. Ia menjelaskan adanya Pelatihan ini diharapkan pemuda dan masyarakat desa bisa lebih maksimal dalam pengelolaan hingga pemasaran.
Pelatihan yang diselenggarakan pada Senin (09/082021) lalu hadir sebagai pemateri perwakilan dari BBPPTP, Bayu Aji Nugroho. Ia berharap pelatihan ini mampu memaksimalkan potensi desa. “Pasca pelatihan pasti kami pantau,” ujar lulusan Pertanian Universitas Brawijaya Malang ini.
Hal senada juga disampaikan oleh Kepala Desa Watupanjang, Kus Junaedi. Ia berharap kepada masyarakat, khususnya pemuda agar lebih produktif dan mampu bersaing demgan masyarakat perkotaan. “Jika pemuda sudah produktif maka pengangguran akan hilang dan tak perlu mencari pekerjaan di daerah lain,” ucapnya.
Pasca pelatihan ini, ia melanjutkan, berharap masyarakat bisa lebih memaksimalkan potensi daerah dan memahami bahwa komoditi kopi Desa Watupanjang berstandart Internasional. “Baik segi pengolahan maupun pemasaran,” harapnya.