UKM Kesenian Unej Launching Karya 4 Bidang
Berita Baru Jatim, Jember — Unit Kegiatan Mahasiswa Kesenian (UKMK) Universitas Jember menggelar acara launching karya yang dilaksanakan pada tanggal 21 dan akan dilaksanakan 23 November 2019. Launching kali ini mewadahi 4 bidang kesenian internal dalam proses pengkaryaannya: Penulisan kreatif, teater, tari dan musik. 4 bidang tersebut menyublimkan keresahaan serta pertanyaan-pertanyaan filosofis personal lalu kemudian dituangkan dalam bentuk gagasan dan diabadikan menjadi sebuah prasarti karya.
Acara ini dibagi mejadi dua sesi, tanggal 21 malam sebagai acara launching bidang penulisan kreatif dan teater di depan gedung Sporthall Universitas Jember. Sementara sesi kedua akan dilaksanakan pada tanggal 23 malam di depan gedung rektorat Universitas Jember.
Ketua panitia Muhammad Rizqi Nur menceritakan “Acara ini kami gelar atas tanggungan-tanggungan yang menjadi amanah kami sebagai aktivis seni di kampus untuk selalu merawat literasi wacana kesenian dan kebudayaan serta selalu peka terhadap realita sosial sesuai visi kami. Dalam launching kali ini, bidang penulisan kreatif melaunching majalah Niskala edisi 4 yang mengangkat tema sastra lisan dengan judul Rekonstruksi Warisan Seni Tradisi Lisan di Situbondo, yang dibedah secara komprehensif langsung dengan salah satu pengurus Dewan Kesenian Situbondo. Tentunya, tim majalah Niskala sudah melakukan observasi lapang serta riset yang mendasar melalui wawancara-wawancara. Lalu, bidang teater melaunching buku antololgi naskah drama berjudul Tembang Garini yang berisi 12 nasah dari 7 penulis. Kemudian, bidang tari melaunching karya koreografor berjudul Ngojur Kahuripan yang dibawakan 6 penari dan tim ilustrasi. Dan terakhir adalah bidang musik, mereka melaunching album yang berjudul Metamorfosa yang dibawakan 6 pemusik, salah satunya adalah Kusthakanala, grup musik UKM yang beken akhir-akhir ini sebab selalu giat mengkonstruksi musik modern dan tradisi. Kami juga akan mengupload album Metamorfosa ini ke Spotify”.
Ketua panitia UKM Kesenian, Haedar Nasrullah menambahkan “Kami tidak hanya sekedar menjalankan program kerja, sebelum kami kembali mengadakan acara dies natalis UKM Kesenian dan rapat akhir tahun untuk melanjutkan estafet kepengurusan. Acara ini kami maksudkan untuk selalu merawat kebudayaan dan tradisi dalam bentuk karya yang lebih konkrit. Selain untuk digunakan sebagai arsip dan aset UKM yang monumental, karya-karya ini kelak akan menjadi semacam saksi sejarah dari proses pengkaryaan para anggota, baik anggota muda, anggota tetap bahkan anggota luar biasa,” ungkapnya.
Ketua 2 UKM Kesenian, Fauzan Isfanda menambahkan “Sedalam apapun gagasan dan keilmuan tetapi tidak ada upaya untuk diabadikan dalam bentuk karya konkrit, maka hanya akan menjadi semacam gelembung omong kosong yang berjalan,” tambahnya.