Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Tingkatkan Kesadaran Lingkungan, GenBI Jember Gelar Talkshow Eco Revolution

Tingkatkan Kesadaran Lingkungan, GenBI Jember Gelar Talkshow Eco Revolution



Berita Baru, Jember – Sebagai upaya meningkatkan kesadaran terhadap lingkungan, Genbi Jember usai gelar ‘Empowered Village I: Talkshow Eco Revolution’ pada Sabtu, (31/08/2024) di Balai Desa Kamal, Kecamatan Arjasa, Jember. Kegiatan inimerupakan bagian dari program kerja GenBI Peduli Lingkungan. Program ini berfokus pada edukasi mengenai pengolahan sampah yang baik, benar, serta ramah lingkungan.

Dengan mengusung tema “Mengubah Kebiasaan untuk Lingkungan yang Lebih Hidup”, acara ini digelar sebagai respon atas permasalahan lingkungan yang masih menjadi tantangan besar. GenBi Jember menilai, salah satu penyebab utama dari permasalahan tersebut adalah kurangnya kesadaran masyarakat terhadap pentingnya menjaga lingkungan, yang mengakibatkan sampah berserakan dan menciptakan pencemaran.

Program ini diselenggarakan melalui sosialisasi secara tatap muka dengan warga dengan total peserta 41 orang, meliputi 26 warga Desa Kamal dan 15 anggota GenBI Jember. Program ini sebagai salah satu upaya untuk menginspirasi dan memotivasi masyarakat desa binaan dan anggota GenBI Peduli Lingkungan Jember untuk membiasakan diri menjaga alam dan lingkungan sekitar.

Harapan diadakannya program ini agar masyarakat tidak membuang sampah sembarangan serta dapat mengetahui manfaat pengolahan sampah, baik sampah organik maupun anorganik. Selain itu, program ini juga diharapkan dapat mengedukasi masyarakat di sekitarnya untuk lebih mencintai lingkungan.

Acara sosialisasi ini diawali dengan sambutan oleh Team Leader GenBI Peduli Lingkungan, Jery Maliki Mirzalin, ia mengatakan bahwa program ini merupakan awal dari kebiasaan untuk mengubah lingkungan hidup yang lebih baik dengan mengolah sampah untuk dijadikan sesuatu yang bermanfaat.

“Program kerja kita GenBI Peduli Lingkungan ini merupakan upaya awal kami untuk berkontribusi dalam menjaga kelestarian lingkungan sekitar, kita bisa memulainya dengan sesuatu yang kecil seperti mengolah sampah-sampah di lingkungan sekitar menjadi sesuatu yang lebih bermanfaat, sehingga bisa mengurangi pencemaran lingkungan yang disebabkan oleh aktivitas membuang sampah sembarangan,” tutur Jery dalam sambutannya.

Tingkatkan Kesadaran Lingkungan, GenBI Jember Gelar Talkshow Eco Revolution

Sementara itu, Nanda Rizky Pratama selaku Dewan Komisariat (DK) UIN KHAS Jember juga menambahkan dalam sambutannya, program ini merupakan tujuan dari GenBI Peduli Lingkungan dalam upaya untuk menjaga lingkungan dan sehingga bisa memberikan dampak positif untuk negeri.

“Program sosialisasi ini merupakan kegiatan peduli lingkungan di masyarakat Jember yang sekarang berada di desa Kamal, Arjasa. Tujuan kami dengan diadakannya acara ini, bisa menuju visi misi kami yaitu memberikan energi untuk negeri, yang mana kami merupakan kepanjangan tangan dari Bank Indonesia Jember,” jelas Nanda dalam penutup sambutannya.

Setelah sambutan-sambutan, GenBI Peduli Lingkungan Jember memberikan pre-test yang diikuti oleh seluruh peserta sosialisasi sebelum pemaparan materi dimulai. Soal-soal pre-test ditampilkan di layar proyektor dengan 10 soal pilihan ganda yang membahas tentang sampah organik dan sampah anorganik serta manfaat-manfaatnya.

Para warga terlihat aktif menjawab satu persatu soal pre-test, mereka juga antusias untuk mengikuti kegiatan sosialisasi yang membahas tentang pengolahan sampah menjadi barang yang bermanfaat dan bernilai ekonomis.

Acara dilanjutkan dengan sesi pemaparan materi oleh Ketua Forum Bank Sampah Kabupaten Jember, Susiyatik, yang disampaikan dengan interaktif selama kurang lebih 1 jam 15 menit. Dalam paparannya, Susiyatik menjelaskan definisi sampah, jenis-jenis sampah, dampak sampah, dan bagaimana cara mengolah sampah menjadi barang yang bernilai ekonomis.

Susiyatik juga mengajak para peserta untuk lebih produktif dalam mengolah dan memanfaatkan sampah, baik sampah organik dan sampah anorganik. Menurutnya, sampah plastik termasuk sampah anorganik yang sulit terurai sehingga membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk terurai. Namun, sampah plastik bisa menjadi barang bernilai apabila diolah dengan benar dan kreatif sesuai kebutuhan, seperti tas dari tutup botol, vas bunga dari botol, gantungan baju dari tutup toples, dan lain sebagainya.

Selain sampah anorganik yang bisa diolah menjadi barang yang siap jual, sampah organik pun bisa juga diolah juga menjadi barang yang bernilai ekonomis jika diolah dengan benar. Dengan memelihara maggot, sampah organik seperti sisa-sisa makanan bisa digunakan untuk pakan maggot dan siap jual untuk umpan mancing.

Semua barang-barang tersebut, lanjut Susiyatik, berasal dari sampah yang tidak bernilai kemudian menjadi barang yang bernilaiekonomis karena pengolahan yang benar dan tepat. Ia mendorong warga Desa Kamal untuk dapat mengolah sampah plastiknya menjadi barang yang bernilai tinggi dan berharap bisa menghasilkan produk sendiri.

“Saya berharap kepada seluruh warga Desa Kamal khususnya ibu-ibu untuk bisa menciptakan produknya sendiri sesuai dengan kreatifitasnya,” pungkas Susiyatik.

Sesi pemaparan materi ini ditutup dengan ajakan kepada warga Desa Kamal yang mau bergabung dengan membuat bank sampah, warga akan diminta untuk mengumpulkan sampah baik organik maupun anorganik. Tujuan dari bergabungnya warga untuk membuat bank sampah ini adalah untuk menciptakan lingkungan yang bersih dan merubah sampahnya menjadi barang dengan nilai ekonomis.

Dengan diadakannya program GenBI Peduli Lingkungan mengenai pengolahan sampah kepada masyarakat, diharapkan bisa mengurangi pencemaran lingkungan dan menjadikan masyarakat lebih produktif untuk menciptakan sesuatu dari sampah sehingga bisa meningkatkan kualitas hidup yang lebih baik.

beras