Banjir Rob Melanda Tiga Desa di Pesisir Probolinggo
Berita Baru, Probolinggo – Banjir rob melanda pesisir Kabupaten Probolinggo dalam beberapa hari terakhir. Dalam pantauan Beritabaru.co setidaknya ada tiga desa yang terendam air bah itu. Desa Pondok Kelor, Desa Karanganyar, Kecamatan Paiton, dan Desa Kalibuntu, Kecamatan Kraksaan.
Air Bah itu membuat masyarakat kampung pesisir mengalami kerugian. Salah satunya petambak garam. Di Desa Kalibuntu,
Warga Desa Kalibuntu, Siti Badriah (45) mengatakan, banjir rob biasa terjadi dua kali setiap tahunnya. Bahkan saking seringnya, banjir ini oleh warga setempat dijuluki air maling.
“Ya setiap tahun pasti ada banjir sudah. Sama orang sini dijuluki air maling karena tiba-tiba datang air pasang dan merendam pemukiman warga,” ujar Badriyah.
Warga lainnya, Suparyono mengungkap, banjir rob biasa terjadi saat memasuki Juni dan Desember. Meski demikian, pada Mei banjir rob kadang terjadi meski skalanya kecil.
“Ya mungkin karena cuaca buruk di bulan Mei ini jadi banjir rob datang lebih awal. Salah satu penyebab banjir rob itu angin kencang yang mempengaruhi pasangnya air laut yang meluap ke permukaan,” kata pria yang juga petambak garam ini.
Menurutnya, banjir rob berdampak buruk bagi warga yang menjadi petani garam sepertinya. Karena tambak garam yang ada di pesisir pantai akan tergenang oleh air yang meluap kepermukaan.
“Selain itu juga, tambak garam yang mestinya panen keesokan harinya karena terendam banjir jadi tidak bisa panen. Selain rugi secara finansial, kita juga rugi waktu,” keluh dia.
Saat ini, menurut Suparyono, sekitar 4 hektar lahan tambak garam terendam. Selain itu, ratusan rumah fi 3 dusun Desa Kalibuntu ikut terendam.
“Meskipun banjir ini sudah pasti terjadi setiap tahunnya, tapi setidaknya pemerintah daerah dapat meminimalisir terjadinya banjir rob yang meresahkan warga. Banjir rob ini terjadi karena tanggul yang di sebelah barat itu tidak ada, sudah jebol,” ia menambahkan.
Sejumlah tujuh dusun di Desa kalibuntu, Kecamatan Kraksaan, Kabupaten Probolinggo terlanda banjir rob, Rabu (18/5/2022). Debit air laut dilaporkan kian tinggi.
Bendahara Desa Kalibuntu, Alan mengatakan, banjir rob sudah terjadi sejak dua hari lalu. Namun kali ini debit air laut cukup besar.
“Sekarang hari ketiga (banjir rob). Hari ini yang paling besar. Sampai di atas lutut orang dewasa, bahkan yang biasanya air tidak naik ke balai desa, sekarang masuk (balai desa),” katanya mengutip Beritajatim.com, Rabu.
Dijelaskannya, tiga dari total 10 dusun di wilayahnya tidak terdampak banjir rob. “Dusun yang terendam di antaranya, Sambilangan I, sambilangan II, Tambakrejo, Karangpandan, Nambangan, kerajaan dan Bong. Untuk Dusun Krajan dan Bong debit air sampai paha orang dewasa,” urainya.
Di tujuh dusun tersebut, sekitar 6.000 jiwa dari total 7941 jiwa warga desa setempat terdampak banjir rob. “Setelah ini surut lagi. Memang seperti ini setiap tahun, pasca musim hujan,” jelasnya.
Banjir rob itu membuat aktivitas warga lumpuh, baik di sektor perekonomian maupun lainnya. Sebab dengan adanya banjir rob warga desa enggan untuk keluar rumah.
“Mau keluar kan sulit, juga menjaga barang-barangnya. Yang dari luar, seperti seles makanan atau yang lainnya juga enggan masuk. Sehingga sangat berdampak pada aktivitas warga,” ucapnya.
Sementara itu, Silvia Firdiana anggota pusat pengendalian operasi (Posdal Pos) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Probolinggo mengatakan, banjir rob dikarenakan terjadi peningkatan gelombang laut.
“Gerhana bulan juga mempengaruhi. Sebab tinggi gelombang dipengaruhi oleh rotasi bulan dan bumi,” katanya. Ia menjelaskan, wilayah pesisir Kabupaten Probolinggo terjadi banjir rob tiap tahun. Bahkan hampir seluruh wilayah pesisir Kabupaten Probolinggo terdampak.