BEM SI Jatim Dukung BEM UI Kritik Jokowi
Berita Baru Jatim, Surabaya – Tekanan terhadap pengkritik pemerintah Presiden Joko Widodo terus berulang. Tak hanya melalui aparat keamanan, represi juga dilakukan oleh civitas akademika.
Kasus terbaru adalah pengekangan rektorat Universitas Indonesia terhadap pengurus Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) setelah kritikan pengurus BEM ini yang diekspresikan lewat poster dengan menyebut Presiden Jokowi sebagai “King of Lip Service” di media sosialnya pada Sabtu pekan lalu.
Gelombang dukungan mengalir kepada BEM UI. Koordinator BEM SI Jawa Timur, Ach Faiq pun angkat bicara guna mendukung langkah yang dilakukan oleh BEM UI.
Mahasiswa Universitas Trunojoyo ini melihat, bahwa kritikan yang diluncurkan oleh BEM Kampus Perjuangan–julukan UI–bukanlah omong kosong. Pasalnya, kajian dengan sumber data yang akurat telah dilakukan.
“Itu sebuah ketidakpuasan dari mahasiswa atas kebijakan-kebijakan dari Jokowi,” jelas Faiq.
Faiq menilai pemerintahan dibawah nahkoda Joko Widodo mengalami degradasi baik di sektor ekonomi dan pembangunan di daerah. ” Contoh kecilnya Jawa Timur yang belum terjangkau kebijakan-kebijakan pemerintah daerah,” ungkap Faiq.
Kritikan yang dikeluarkan BEM UI bagi Faiq merupakan strategi baru. Ia mengapresiasi langkah yang dilakukan BEM UI ketika mengkritisi kebijakan melalui media sosial.
Pasalnya, ia beranggapan bahwa mengkritik melalui media sosial dengan cara yang biasa-biasa saja justru tidak akan digubris.
Problematika hari ini, lanjutnya, mesti direspon oleh mahasiswa. Menurutnya, di negara demokrasi mahasiswa mempunyai hak untuk menyampaikan aspirasi. “Seharusnya pemerintahan Jokowi sering-seringlah untuk mengevaluasi diri,” tandasnya.