Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Bocah 15 Tahun Ditemukan Tewas Mengambang di Tambak Gunung Anyar Surabaya

Bocah 15 Tahun Ditemukan Tewas Mengambang di Tambak Gunung Anyar Surabaya



Berita Baru, Surabaya – Seorang anak laki-laki inisial RNR asal Medokan Ayu ditemukan tewas dalam kondisi mengambang pada sebuah Tambak di Gunung Anyar Surabaya, Sabtu (11/05).

Kejadian yang menimpa bocah berumur 15 tahun itu diduga karena terpeleset saat bermain di Tambak dan tenggelam.

Kapolsek Gunung Anyar, Kompol Irwansyah Putra mengatakan bahwa keberadaan jenazah ditemukan pertama kali oleh seorang penjaga Tambak di Gunung Anyar bernama Koiri (42).

Pada saat itu, ia melihat jenazah dengan pakaian dan celana bewarna hitam mengambang di pinggir tambak dalam keadaan telungkup.

Karena panik, ia pun memanggil temannya dan langsung menghubungi call center 112 untuk mendapatkan pertolongan.

“Dari pemeriksaan luar tidak ada tanda-tanda kekerasan. Diduga korban terpeleset saat bermain di tambak,” kata Irwansyah Sabtu (11/05) malam.

Irwansyah juga menyebutkan bahwa korban tinggal bersama dengan kakeknya yang berprofesi sebagai penjaga tambak udang di Gunung Anyar sekitar seminggu yang lalu.

Menurut keterangan sang kakek, Korban RN diketahui keluar rumah pukul 07.00 WIB, namun saat itu tak diketahui RN keluar bermain kemana.

“Saat ramai-ramai itu kakeknya mengetahui kalau yang meninggal adalah cucunya yang sudah seminggu tinggal di rumahnya,” imbuh Irwansyah.

Saat melakukan evakuasi, petugas harus menempuh jarak sekitar 2 kilometer menuju lokasi dengan berjalan kaki.

Ketika petugas tiba di Tempat Kejadian Perkara (TKP), jenazah sudah dalam kondisi tertelungkup.

Tim inafis Satreskrim Polrestabes Surabaya pun melakukan pemeriksaan luar dengan hasil tidak menemukan tanda kekerasan dan keganjilan pada tubuh korban.

“Korban mempunyai riwayat penyakit epilepsi. Kemungkinan tenggelam saat bermain sendirian di tambak,” pungkas Irwansyah.

Jenazah RN kemudian dibawa ke kamar jenazah RSUD dr. Soetomo, kemudian dibawa ke rumah orang tuanya di daerah Rungkut.

beras