BPBD Lumajang: Korban Meninggal Dunia Bertambah
Berita Baru Jatim, Lumajang – Korban yang meninggal dunia akibat gempa bumi di Kabupaten Lumajang bertambah dari lima orang menjadi enam orang. Hal itu diketahui dari data terbaru Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lumajang.
“Memang benar ada penambahan korban meninggal dunia, sehingga ada enam korban yang meninggal dunia akibat gempa,” kata Kepala Bidang Kedaruratan, Rehabilitasi, dan Rekontruksi BPBD Kabupaten Lumajang Joko Sambang di kutip dari antaranews.com. Selasa (13/4/2021).
Menurutnya, korban meninggal merupakan warga desa Supiturang, Kecamatan Pronojiwo yang tertimpa reruntuhan bangunan dan itu baru dilaporkan BPBD.
“Korban meninggal tersebut sempat dirawat di Puskesmas Pronojiwo, kemudian dirujuk ke RSUD Pasirian dan meninggal di rumah sakit,” ungkap Joko.
Berdasarkan data BPBD Lumajang, enam korban yang meninggal dunia, yakni pasangan suami istri Ahmad Fadholi dan Sri Yani, warga Desa Tempurejo, Kecamatan Tempursari, yang tertimpa batu besar saat berkendara di Jalur Piket Nol bersamaan terjadinya guncangan gempa bumi.
Korban meninggal lainnya, yakni Juwanto, H. Nasar, dan Bonangi yang ketiganya merupakan warga Desa Kaliuling, Kecamatan Tempursari. Mereka meninggal karena tertimpa reruntuhan bangunan rumah yang roboh akibat guncangan gempa.
Korban terakhir adalah nenek Mardiyah berusia 70 tahun, warga Desa Supiturang, Kecamatan Pronojiwo, yang tertimpa reruntuhan bangunan rumah dan sempat dibawa ke Puskesmas Pronojiwo, kemudian dirujuk di RSUD Pasirian dan meninggal di rumah sakit setempat.
Ia menjelaskan pihak BPBD bersama TNI dan Polri melakukan pembersihan puing-puing bangunan rumah warga yang rusak berat dengan menggunakan alat berat karena tidak bisa menggunakan manual.
“Kami terus melakukan pembersihan untuk kondisi yang terparah akibat gempa, sehingga perlu alat berat untuk membersihkan puing bangunan rumah warga yang rusak,” tutupnya.