Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Ponpes Amanatul Ummah Mojokerto
Ketua Yayasan Ponpes Ammanatul Ummah, Muhammad Al-Barra saat memantau kedatangan para santri (Sumber Foto: Beritabaru.co/Rofi)

Ponpes Amanatul Ummah Siapkan 20 Dokter untuk Menyambut Kedatangan Para Santri



Berita Baru Jatim, Mojokerto — Dalam rangka menyambut kedatangan para santri pascalibur panjang, Pondok Pesantren (Ponpes) Amanatul Ummah, Pacet, Kabupaten Mojokerto siapkan 20 dokter untuk penanganan dan pengecekan kesehatan santri.

“Kami sudah menyiapkan sekitar 20 dokter untuk penanganan kesehatan santri, dari kesemua dokter yang ada dan dibantu beberapa tim medis lainnya yang merupakan alumni Ammanatul Ummah sendiri,” kata Ketua Yayasan Ponpes Amanatul Ummah, Muhammad Al-Barra, pada Minggu (7/6/2020).

Sekitar ada 10 ribu santri yang akan kembali ke pesantren, sesuai dengan protokol kesehatan Satgas Covid-19 menghindari kerumanan massa, pihak yayasan menerapkan secara bertahap bagi santri yang akan kembali ke pesantren.

“Untuk tahap pertama anak kelas 12 dulu yang belum diterima di Perguruan Tinggi Negeri (PTN), ini bertahap kira-kira sampai tanggal 12 juni, selanjutnya anak kelas 10, kelas 11, secara bertahap,” ungkap Gus Muda Lulusan Al-Azhar Kairo Mesir itu.

Sebelum masuk ke pesantren beberapa ruang sudah disiapkan sebagai ruang isolasi, pengecekan suhu badan, screaning dan pengecekan kesehatan lainnya.

Putra bungsu KH Asep Saifuddin Chalim ini juga menambahkan bahwa setelah beberapa tahapan protokol kesehatan sudah selesai, santri-santri tersebut akan disuruh mandi, ganti baju bersih, sebagai upaya mencegah penyebaran virus corona. Terangya.

Di dalam pondok pesantren, santri tetap diimbau memperhatikan protokol kesehatan, yang tidak seperti biasanya santri.

“Di dalam pondok pesantren pun kami masih menerapkan protokol kesehatan, santri dilarang makan bersama, harus membawa alat makan sendiri, memakai masker, rajin cuci tangan, serta selalu membawa handsanitizer,” tutur Gus Barra sapaan akrabnya.

Gus Barra yang merupakan Pembina PERGUNU (Persatuan Guru Nahdlatul Ulama) Mojokerto ini berharap agar pendidikan di Indonesia segera normal kembali. “Virus Corona atau (Covid-19) yang membuat takut seluruh masyarakat Indonesia ini segera berakhir, pungkasnya.

beras