Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Tips Diet Intermittent Fasting Cocok yang Berat Badan Naik Pasca Lebaran

Tips Diet Intermittent Fasting Cocok yang Berat Badan Naik Pasca Lebaran



Berita Baru, Surabaya – Intermittent Fasting (IF) adalah pola makan yang mengatur jadwal makan dan puasa secara teratur. Dalam IF, seseorang menentukan periode waktu tertentu untuk makan dan membatasi konsumsi makanan di luar periode tersebut. Ada beberapa tips diet Intermittent Fasting yang dapat Anda coba untuk jalankan untuk menurunkan berat badan.

Tips Diet Intermittent Fasting untuk Anda

Jika Anda ingin mencoba menurunkan berat badan setelah Lebaran dengan menggunakan diet Intermittent Fasting (IF), ada beberapa langkah yang direkomendasikan. Inilah beberapa cara diet Intermittent Fasting yang dapat Anda simak:

Metode 16:8

Metode 16:8 merupakan salah satu metode diet Intermittent Fasting (IF) yang paling terkenal. Menurut ahli gizi Dana White, metode ini melibatkan puasa selama 16 jam setiap harinya. Metode ini juga membatasi waktu makan dalam jeda waktu 8 jam.

Dalam metode ini, biasanya seseorang akan melewatkan sarapan dan tidak makan apapun setelah makan malam. Waktu makan biasanya diatur antara tengah hari dan jam 8 malam.

Jika ingin berolahraga di pagi hari, disarankan untuk memilih jadwal yang lebih fleksibel.

Dalam sebuah penelitian kecil yang diterbitkan dalam jurnal Nutrition and Healthy Aging, peserta yang mengikuti diet 16:8 selama 12 minggu mengalami penurunan berat badan, tekanan darah, dan asupan kalori yang lebih rendah dibandingkan dengan kelompok yang makan seperti biasa.

Metode 5:2

Tips diet Intermittent Fasting metode 5:2 iniĀ  melibatkan makan secara normal selama lima hari dalam seminggu, Kemudian, mengurangi asupan kalori hingga 20% dari asupan normal pada dua hari lainnya. Wanita diharapkan mengonsumsi sekitar 500 kalori pada hari puasa, sementara pria sekitar 600 kalori.

Studi yang diterbitkan oleh PLOS ONE pada tahun 2021 menunjukkan bahwa metode 5:2 dapat menghasilkan penurunan berat badan dan lemak yang sama dengan diet tradisional.

Metode 14:10

Metode 14:10 mirip dengan metode 16:8, tetapi dengan puasa selama 14 jam dan waktu makan selama 10 jam. Studi di Nutrition & Diabetes menemukan bahwa peserta yang mengikuti metode 14:10 kehilangan lebih banyak berat badan dan menunjukkan peningkatan kadar glukosa darah setelah delapan minggu.

Puasa Bergantian

Puasa Bergantian melibatkan puasa dua hari dalam seminggu. Metode ini memiliki beberapa variasi, di mana beberapa memperbolehkan konsumsi sekitar 500 kalori pada hari puasa. Sementara yang lain lebih membatasi kalori atau bahkan hampir tanpa kalori.

Metode Makan-Puasa-Makan

Metode ini melibatkan puasa penuh 24 jam sekali atau dua kali seminggu. Contohnya, seseorang mungkin makan malam pada jam 6 sore, lalu berpuasa hingga jam 6 sore keesokan harinya, dan melakukan ini satu atau dua kali seminggu, tidak berturut-turut.

Itulah beberapa tips diet Intermittent Fasting yang dapat Anda coba praktekkan. Meskipun penelitian masih terbatas, diet Intermittent Fasting menunjukkan potensi untuk menurunkan berat badan dan memiliki beberapa manfaat kesehatan. Seperti halnya untuk mengurangi risiko obesitas dan meningkatkan kontrol glukosa darah. Tetapi, perlu diingat bahwa metode ini mungkin tidak cocok untuk semua orang dan konsultasi dengan profesional medis dianjurkan sebelum memulai.

beras