Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Satu Bumi, Satu Kesempatan untuk Peduli dan Bertindak

Satu Bumi, Satu Kesempatan untuk Peduli dan Bertindak



Berita Baru, Jember – Dalam rangka memperingati Hari Bumi 2024, Pusat Lingkungan Hidup dan Kebencanaan LP2M Universitas Jember menyelenggarakan Edukasi Siaga Bencana dan Konservasi Pantai Watu Ulo pada Selasa, 30 April 2024 dengan tema Satu Bumi, Satu Kesempatan untuk Peduli dan Bertindak. Kegiatan ini merupakan kegiatan kolaboratif antara Pusat Lingkungan Hidup dan kebencanaan LP2M dengan BPBD Kabupaten Jember dan lima perguruan Tinggi Swasta di Kabupaten Jember, yaitu Universitas Soeruji, STIAP, UIJ, ITS Mandala, dan UNIPAR.

Dalam memperingati Hari Bumi yang dipusatkan di Pantai Watu Ulo ini dilakukan dua kegiatan besar, yaitu penanaman bibit cemara laut di pesisir Pantai Watu Ulo di Desa Sumberejo, Kecamatan Ambulu, Kabupaten Jember, Jawa Timur dan Edukasi Kebencanaan. Kegiatan ini dihadiri oleh pihak LP2M Universitas Jember, perwakilan lima perguruan tinggi kolaborasi, BPBD Kabupaten Jember, Dinas Pariwisata, Bakorwil V, Muspika Kecamatan Ambulu, Kades Sumberejo, guru dan siswa SDN Sumberejo 6, guru dan siswa SDN Sumberejo 9, KSB/Destana/Tagana Desa Sumberejo, dan PPNI. Secara keseluruhan peserta Edukasi Siaga Bencana dan Konservasi Pantai Watu Ulo ini mencapai 350 orang.

Dalam kegiatan penanaman pohon ini semua peserta menanam bibit pohon cemara laut. Siswa-siswa SD pun turut menanam bibit cemara udang dalam lubang yang sebelumnya telah disiapkan oleh tim KSB Dusun Sumberejo.dengan didampingi oleh para mahasiswa.

Sementara itu kegiatan Edukasi Kebencanaan yang melibatkan siswa-siswa kelas 4 dan kelas 5 dari SDN Sumberejo 6 dan SDN Sumberejo 9 yang lokasi sekolahnya berdekatan dengan Pantai Watu Ulo. Dalam pelaksanan edukasi kebencanaan ini para siswa langsung didampingi oleh tim dari Pusat Lingkungan Hidup dan Kebencanaan LP2M beserta BPBD Kabupaten Jember. Kegiatan edukasi kebencaan ini terdiri atas edukasi tentang kebencaan dan game mencari harta karun. Dalam edukasi kebencanaan, para siswa dijelaskan tentang bencana gempa dan tsunami. Dua edukasi ini penting disampaikan mengingat lokasi tinggal mereka yang berdekatan dengan pantai. Adapun game dalam kegiatan ini adalah game mencari harta karun. Harta karun yang dicari adalah sampah-sampah plastik yang ada di sekitar pantai. Kelompok yang berhasil mengumpulkan sampah plastik terbanyak menjadi pemenangnya dan mereka mendapat doorprize dari LP2M.

Dalam memperingati Hari Bumi 2024 ini, Koordinator Pusat Lingkungan Hidup dan Kebencanaan LP2M-UNEJ, Dr. drg. Banun Kusumawardani, M.Kes., menyatakan upaya peningkatan kesadaran masyarakat akan pentingnya pelestarian alam, konservasi sumber daya, serta perlindungan lingkungan hidup yang berkelanjutan untuk generasi mendatang sangatlah penting.

“Peran masyarakat dalam menjaga bumi agar tetap lestari sangatlah penting. Masyarakat dapat berperan aktif dengan melakukan hal-hal sederhana mulai dari pengurangan penggunaan plastik, penanaman pohon, penghematan energi, pengurangan sampah, dan mendukung kebijakan ramah lingkungan. Dengan berperan aktif, masyarakat dapat secara nyata membantu menjaga keberlanjutan bumi dan meningkatkan kualitas hidup bersama,” ucapnya.

Oleh karena itu, Banu mengajak meningkatkan kepedulian terhadap bumi tercinta dengan suatu aksi nyata. “Jangan jadikan hari bumi sekedar ajang berkumpul dan mencemaskan kondisi bumi namun tanpa tindakan nyata untuk menjaga, merawat, dan menyelamatkan bumi. Kelestarian bumi bukanlah tanggungjawab perorangan namun kelestarian bumi menjadi tanggungjawab semua pihak yang hidup di bumi tanpa terkecuali. Oleh karena itu kesadaran akan pentingnya kelestarian bumi perlu ditanamkan pada diri masing-masing individu sedini mungkin dan secara berkesinambungan.”

Hal serupa ditegaskan Prof. Dr. Yuli Witono, S.TP., M.P., Kepala Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LP2M)., lestarinya bumi bergantung bagaimana konsen dan perhatian bersama, bukan hanya untuk hari ini tapi untuk generasi yang akan datang. “Apa yang kita lakukan hari ini adalah investasi masa lalu dan masa depan kita dan generasi yang akan datang. Di Peringatan Hari Bumi 2024 ini mari kita tidak hanya rayakan dan peringati tapi juga kita rawat dengan langkah-langkah kecil yang menjadi kontribusi berarti bagi kelestarian bumi,” tegasnya.

Kaban BPBD Kabupaten Jember, Widodo, juga menyatakan rasa bangganya dapat terlibat langsung dalam kegiatan ini dan berkomitmen untuk mendukung upaya pelestarian lingkungan.

“Kegiatan penanaman pohon cemara bersama ini bukan sekadar menjadi ajang menanam pohon, tetapi juga menjadi simbol dari kesadaran akan pentingnya menjaga ekosistem alam serta menanamkan nilai-nilai kepedulian terhadap alam kepada masyarakat Sebagai lembaga yang bertugas dalam penanggulangan bencana, rehabilitasi kawasan pantai sangat pen7ng dalam konteks penanggulangan bencana dan mi7gasi risiko, karena pantai memiliki peran yang krusial dalam menjaga keseimbangan ekologis dan mengurangi risiko bencana alam,” ujarnya.

Sementara itu, Camat Ambulu, Drs. Gatot Suharyono, M.Si., mengucapkan terima kasih atas terselanggaranya kegiatan ini dan berharap kegiatan ini bisa dilanjutkan secara berkesinambungan oleh KSB dan Destana Desa Sumberejo.

Dr. Ali Badrudin, S.S., M.A. selaku Wakil Ketua III LP2M Universitas Jember mengatakan, sebagai institusi perguruan tinggi yang berkomitmen pada prinsip-prinsip keberlanjutan, pihaknya mendukung upaya-upaya dalam pelestarian lingkungan salah satunya melalui kegiatan penanaman bibit cemara laut secara berkelanjutan.

“Kami percaya kegiatan ini memiliki dampak yang sangat positif dalam menjaga keseimbangan ekosistem pesisir, mengurangi dampak perubahan iklim. Langkah-langkah seperti ini tentu akan berampak positif dalam jangka panjang untuk keberlanjutan lingkungan dan kesejahteraan manusia,” kata Ali.

Komitmen ini dipertegas dengan sambutan dari Warek III Universitas Jember, Dr. Fendi Setyawan, S.H., M.H., menurutnya kegiatan ini merupakan komitmen konkrit dari perguruan tinggi dalam rangka mengaktualisasikan Tridharma Perguruan Tinggi supaya tidak menjadi Menara Gading tapi perlu menjadi Menara Air yang bisa mengaliri lingkungan sekitarnya. “Ini merupakan kontribusi kecil dari perguruan tinggi,” pungkasnya.

beras