Dipermalukan Man City, Trio Legenda Manchester United Langsung Bekomentar Pedas
Berita Baru, Sepakbola – Trio legenda Manchester United, Gary Neville, Peter Schmeichel dan Roy Keane langsung berkomenter setelah melihat klub yang pernah dibelanya kalah talak, 1-4 dari Man City dalam Derby Manchester.
Laga di pekan ke-28 Liga Inggris yang berlangsung di Etihad Stadium, Minggu (6/3/2022) malam. Ketiganya tak habis pikir dengan performa yang diperlihatkan tim asuhan Ralf Rangnick itu.
Gawang Manchester Unite dikawal David De Gea langsung kebobolan saat laga baru berjalan lima menit. Kevin De Bruyne yang membuka keunggulan Mancheseter City dalam pertandingan ini.
Kedudukan sempat disamakan menjadi 1-1 gol yang dicetak Jadon Sancho di menit ke-22, tapi Kevin De Bruyne lagi-lagi menjadi mimpi buru Man United. GOlnya pada menit ke-28 membuat The Citizens unggul 2-1 dan bertahan hingga 45 menit pertama berakhir.
Tertinggal satu gol saat memulai babak kedua, MU diharapkan bisa bangkit dan menyamakan kedudukan lagi. Namun, yang terjadi justru sebaliknya. Man City berhasil menambah dua gol lewat Riyad Mahrez pada menit ke-68 dan 90′.
Pada akhirnya, MU pun harus pulang dari Etihad Stadium dengan rasa kecewa dan malu karena kekalahan telak 1-4 yang mereka rasakan dari tetangga sekaligus rival mereka. Trio legenda The Red Devils pun langsung bereaksi dengan kekalahan telak tersebut.
Memalukan
Satu di antara tiga legenda MU yang angkat bicara adalah Gary Neville. Kepada Sky Sports, mantan bek kanan dan kapten MU ini memuji Man City dan menyebut para pemain MU bermain memalukan pada 25 menit terakhir pertandingan.
“Pertama yang perlu saya katakan adalah City benar-benar luar biasa, terutama di babak kedua,” ujar Gary Neville kepada Sky Sports.
“Manchester United terlihat bersemangat pada babak pertama, tapi mereka menyelesaikan pertandingan benar-benar seperti dimandikan. Mereka tampil memalukan dalam 25 menit terakhir.”
“Ini adalah kali pertama Ralf Rangnick menghadapi tim yang tepat, dan mereka (MU telah mendapatkan perlakuan yang tepat,” tegasnya.
Banyak Pemain Tidak Peduli
Mantan kiper MU, Peter Schmeichel, menyoroti penurunan performa yang diperlihatkan pasukan The Red Devils pada babak kedua. Mantan kiper Timnas Denmark itu bahkan menyebut para pemain MU tampil tidak bagus, atau bahkan tidak peduli dengan penampilannya sendiri, terutama mereka yang memang ingin pergi dari Old Trafford pada akhir musim nanti.
“Saya pikir Rangnick seharusnya mengubah keadaan saat jeda antarbabak. Dia mungkin telah mengutarakan kata-katanya, tapi babak kedua justru lebih buruk. Tak ada gunanya MU dalam pertandingan itu,” tegas Schmeichel.
“Terlalu banyak pemain yang tampil tidak cukup baik, atau tidak cukup peduli. Menjadi manajer interim berarti dia tidak bisa berbuat banyak. Dia tahu tidak akan lama berada di sana, jadi apa yang bisa dia ubah?”
“Ada pemain yang kontraknya hampir habis. Pogba menjadi starter, sebuah tanda tanya besar apakah ia memang akan bertahan. Lingard disebut-sebut tidak ingin berada di sana,” lanjutnya.
Seperti halnya Neville, Schmeichel pun memuji Man City dengan mengatakan, “Man City memperlihatkan, bahwa dalam keadaan sulit sekali pun, mereka tetap yang terbaik di negara ini.”
Roy Keane Sebut Tidak Bisa Dimaafkan
Sementara itu, mantan kapten sekaligus gelandang MU, Roy Keane, menyebut kekalahan yang dialami The Red Devils dari Man City ini adalah sesuatu yang tidak bisa dimaafkan.
Menurutnya, wajar jika sebuah tim kalah dalam pertandingan. Namun, melihat bagaimana penampilan para pemain MU yang terkesan tidak mau berjuang, Roy Keane benar-benar marah.
“MU menyerah dalam derbi, dalam pertandingan apa pun, itu tidak bisa dimaafkan,” tegas Roy Keane kepada Sky Sports.
“Saya bisa memaafkan kesalahan, tapi dengan tidak berlari, tidak mencoba melakukan tekel, ada pemain-pemain yang seharusnya tidak lagi bermain untuk MU,” tegasnya.
Menurut Roy Keane, kekalahan adalah hal yang biasa dalam sepak bola. Namun, yang menjadi masalah baginya setelah melihat MU kalah dari City adalah tidak terlihat ada rasa bangga dari pemain MU bisa bermain untuk klub besar tersebut.
“Tidak ada tempat untuk bersembunyi di olahraga level tinggi. Semua pernah kalah dalam pertandingan sepak bola, tapi yang menjadi masalah adalah cara mereka. Anda pasti berharap mereka bermain dengan rasa bangga, tapi lihatlah itu cerminan di mana tim itu ada saat ini,” tegasnya.