HISKI Komisariat Sumatera Selatan Gelar Dulmuluk Lakon “Siti Zubaidah” Didukung Anggota HISKI dari Sumatera hingga Papua
Berita Baru, Palembang – HISKI Komisariat Sumatera Selatan menyelenggarakan pergelaran Teater Dulmuluk dengan lakon “Siti Zubaidah” (Sabtu, 19/11/2022) di Hotel Swarna Dwipa Palembang. Para pemain yang mendukung antara lain Prof. Dr. Novi Anoegrajekti, M.Hum. (UNJ), Dr. Cahyaningrum Dewojati, M.Hum. (UGM), Dr. Siti Gomo Attas, M.Hum. (UNJ), Sudartomo Macaryus, M.Hum. (Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa), Dr. Velomena Ina Samosir Lefaan, M.Pd. (UNCEN), Dr. Ganjar Harimansyah, M.Pd. (Balai Bahasa Jawa Tengah), Dr. Yanti Sariasih, M.Pd. (Universitas Tidar), Dr. Linda Eka Pradita, M.Pd. (Universitas Tidar), Dr. Jendri Adi, M.Pd. (Universitas Tidar), Dr. Syaiful Amri (IKJ), Margareta Andriyani, M.Pd., Dr. L.R. Retno Susanti, M.Hum. (UNSRI), dan Selly Putri Pratami, M.Pd.
Sutradara Prof. Dr. Nurhayati, M.Pd., Pemimpin Produksi Dr. Izzah Zen Syukri, M.Pd., Ketua Panitia Nyayu Lulu Nadya, M.Pd. Rangkaian kegiatan lainnya adalah FGD, diselenggarakan Sabtu, 18 November 2022, dikoordinasi oleh Ernalida, Ph.D. dan wisata menelusuri Sungai Musi serta mengunjungi rumah Baba Ong Boentjit yang sudah berusia 300-an tahun.
Dalam sambutannya, ketua panitia Nadya menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung terselenggaranya pergelaran “Dulmuluk Nusantara” dengan lakon “Siti Zubaidah”. Sebutan Dulmuluk Nusantara menandai asal pemain yang mendukung pergelaran berasal dari Sumatera hingga Papua.
Nurhayati sebagai Ketua HISKI Komisariat Sumatera Selatan dan Sutradara Dulmuluk mengatakan, “Sekali layar terkembang, pantang dihela surut,” yang menggambarkan semangat kebersamaan dalam pergelaran teater Dulmuluk ini.
“Para pemain hadir secara swadana, dari Papua, Semarang, Magelang, Yogyakarta, Jakarta, dan Palembang,” jelas Nurhayati.
Wakil Rektor II, Prof. Dr. Taufiq Marwa, S.E., M.Si. yang mewakili Rektor UNSRI, dalam sambutan pembuka menyampaikan terima kasih kepada pihak.
“Kami sangat mengapresiasi terlaksananya pergelaran Dulmuluk sebagai salah satu cara melestarikan budaya bangsa dan berharap dapat terus berlanjut dan dilesatrikan,” ungkap Taufiq. Pelestarian budaya sebagai implementasi dari UU No 5/2017.
R. Amin Widodo, SE. anggota Tamansiswa dan Ketua Senawangi Palembang yang tahun lalu juga menyaksikan pergelaran Dulmuluk menyampaikan kesan kebanggaannya atas terselenggaranya pergelaran ini. Seni tradisi terbukti menguatkan keberagaman melalui pergelaran yang melibatkan pemain lintas wilayah dan lintas lembaga.
“Kita tidak cukup berbicara NKRI-NKRI, yang lebih penting tindakan nyata dan berpotensi menyatukan kebhinnekaan,” ungkap Amin.
Dinamika seni dan budaya berpotensi tumbuh dan berkembang di tiga wilayah, yaitu di lingkungan kraton, kampus, dan kampung dengan karakteristiknya masing-masing, seperti yang terjadi di Yogyakarta.
Di Bali terdapat beragam seni yang dikategorikan sakral untuk keperluan ritual dan profan yang bersifat hiburan. Di Banyuwangi terdapat seni tradisi pakem dan inovasi yang cenderung mengikuti kebutuhan pasar. Semua saling saling terbuka, menghargai, dan menghormati.
Beragam seni tradisi berpotensi terus mengalami dinamika. Munculnya inovasi dan kreasi cenderung menimbulkan ketegangan. Oleh karena itu, evaluasi dan komunikasi diperlukan untuk menjaga kualitas estetika.