Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Tim Periset UNJ Selenggarakan Pergelaran Gandrung Terob Hasil Pelatihan

Tim Periset UNJ Selenggarakan Pergelaran Gandrung Terob Hasil Pelatihan



Berita Baru, Banyuwangi – Tim Periset UNJ bersama Mitra Risetnya, Disbudpar Kabupaten Banyuwangi, Kiling Osing Banyuwangi, Sanggar Sopo Ngiro, dan Rumah Budaya Osing selenggarakan pergelaran gandrung terob hasil pelatihan. Pergelaran gandrung berlangsung Minggu, (25/06/2023) di Sekretarias Rumah Budaya Osing, Kemiren, Banyuwangi. 

Pergelaran gandrung sebagai ujicoba hasil penelitian terapan yang didanai DRTPM tahun 2023. Hasil berupa produk, yaitu gandrung profesional baru yang dibina oleh dua penari gandrung terob, Bu Mudaiyah dan Bu Temu Misti.

Dalam sambutannya ketua tim periset, Prof. Dr. Novi Anoegrajekti, M.Hum. menyampaikan bahwa Gandrung merupakan seni tradisi warisan para leluhur menjadi penciri dan identitas masyarakat Banyuwangi.

“Gandrung secara historis menjadi tonggak seni yang berakar pada sejarah perjuangan masyarakat Banyuwangi,” jelas Anoegrajekti.

PLH Disbudpar, Choliqul Ridha menyampaikan bahwa telah banyak hasil yang diraih melalui penelitian ini, antara lain desain batik gandrung yang menjadi motif kain yang dikenakan oleh para gandrung senior pada malam hari ini.

“Terima kasih Prof Novi dan tim yang telah ikut memajukan kesenian di Banyuwangi melalui riset-riset yang secara konsisten dilakukan di Banyuwangi,” ungkap Ridha.

Asisten Perekonomian dan Pembangunan Kabupaten Banyuwangi, Bapak Dwiyanto dalam sambutan pembukaannya menyampaikan harapan-harapan agar gandrung dikenal oleh generasi milenial dengan melakukan inovasi dan kreasi, seperti dalam hal durasi pergelaran dan alat musik pengiring.

“Saat ini yang diperlukan adalah aksi nyata melalui transformasi agar gandrung diminati oleh generasi milenial, seperti yang telah dilakukan seperti pada malam hari ini,” jelas Dwiyanto.

Pergelaran Gandrung Terob

Selesai sambutan acara dilanjutkan dengan pergelaran seni tradisi gandrung terob hasil pelatihan.

Tiga penari gandrung muda (Fika, Lusi, dan Rina) meragakan adegan topengan, jejer gandrung, repenan, dan paju gandrung, sedangkan adegan seblang-seblang dibawakan oleh lima gandrung senior yang meramaikan pergelaran ini, yaitu Bu Darti, Bu Mudaiyah, Bu Siti, Bu Sunasih, dan Bu Temu.

Para penari gandrung muda sudah menampakkan bakat dalam membawakan tembang-tembang gandrung dengan cengkok Banyuwangi. Sementara itu, para gandrung senior juga masih menampakkan kepiawaian dan keterampilannya dalam gerakan tari, oleh vokal, dan penguasaan irama musik sehingga terjalin sebuah harmoni yang memesona.

Disampaikan oleh Kang Purwadi yang memandu pergelaran gandrung bahwa masyarakat Kemiren tentu merindukan adegan seblang-seblang yang saat ini sudah cenderung ditinggalkan oleh para penari gandrung terob. 

Pada adegan paju, tampil para penari profesional, seperti Pak Us, Pak Subari Sofyan, dan Pak Sabar Hariyanto, yang tampil mengesankan dengan kelincahan, kelenturan, dan kepiawaiannya dalam berimproviassi menciptakan gerakan-gerakan indah.

Pergelaran diakhiri dengan adegan seblang-seblang yang secara bergiliran tembang dan tari dibawakan oleh para gandrung senior.

Tim Periset UNJ Selenggarakan Pergelaran Gandrung Terob Hasil Pelatihan

beras