Khofifah Klaim Stok BBM dan LPG Aman
Berita Baru, Surabaya – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menggelar rakor pengamanan stok BBM dan LPG 3 kilogram bersama Forkopimda Jatim dan Pertamina. Rakor ini digelar di Gedung Negara Grahadi, Kota Surabaya, Jumat sore (02/09/2022).
Tujuan rakor ini untuk memastikan stok BBM maupun LPG di Jatim aman. Jadi, masyarakat tidak perlu merasa cemas ataupun melakukan rush buying (pembelian secara berlebihan).
Gubernur Khofifah menekankan, yang juga harus dipastikan aman stoknya adalah BBM untuk alat dan mesin pertanian (alsintan) dan kapal nelayan. Dia mewanti-wanti jangan sampai kenaikan BBM berdampak pada produksi pertanian maupun perikanan.
Dia mengatakan, masyarakat Jawa Timur tetap tenang. Menurut dia, stok BBM, pertalite, solar, dan LPG 3 kg kondisinya aman dan mencukupi. Pada posisi tertentu distribusinya akan dikawal TNI dan Polri di 6 suplai poin.
Dia juga mengatakan, bupati juga diharapkan ikut mengawal stok BBM untuk kebutuhan petani dan nelayan agar produktivitas produk pertanian tetap terjaga. Menurut dia, transportasi selama ini menjadi pendorong terjadinya inflasi. Khusus untuk kepala daerah, transportasi tertentu yang mempunyai pengaruh signifikan terhadap inflasi di daerah.
Dia memohon untuk dilakukan identifikasi karena memang semua bersama-sama harus me-manage bagaimana daya beli masyarakat tetap bisa terjaga dan inflasi diusahan rata-rata di bawah nasional. “Saya kemarin sampai jam satu dini hari melakukan koordinasi untuk merumuskan langkah antisipasi secara komprehensif. Alhamdulillah, Pertamina memastikan stok BBM aman. Ibu-ibu juga tenang karena LPG 3 kg stoknya aman, distribusinya juga aman,” tegas Khofifah saat wawancara usai rakor.
Dia menegaskan, stok yang harus dipastikan aman bukan hanya pertalite, LPG, tapi juga adalah solar yang digunakan untuk nelayan. Selain itu, untuk alat dan mesin pertanian.
“BBM untuk alsintan jangan sampai tidak ada. Juga BBM untuk nelayan. Karena kami sedang berada pada posisi mengantisipasi krisis pangan dunia sehingga ini harus jadi bagian kewaspadaan bersama. Meski produksi padi tertinggi selama dua tahun berturut-turut, hal ini harus tetap dijaga,” tegasnya.
Khofifah juga meminta kepala daerah di Jatim untuk turut mengawal agar petani dan nelayan tidak sampai kekurangan atau mengalami kelangkaan BBM sehingga tak bisa bekerja. Sebab, jika sampai itu terjadi bisa berdampak yang berkesinambungan, baik untuk produksi sektor perikanan, pertanian, hingga berpengaruh ke nilai tukar nelayan dan petani.
Dia menambahkan, bantuan sosial dari pemerintah pusat juga sudah mulai cair. Seperti BLT pengalihan subsidi BBM. Di mana ada sebanyak 1,7 juta keluarga di Jatim yang mendapatkan BLT ini. Harapannya, bantuan sosial itu bisa menjadi penguat bagi ekonomi masyarakat.
“Semua bantuan sosial hari ini sudah mulai cair. Nah, saya juga titip masalah transportasi yang merupakan bagian yang harus diwaspadai dan diantisipasi secara komprehensif. Sebab, transportasi ini menjadi faktor pendorong yang cukup kuat terjadinya inflasi,” tegasnya.
Inflasi, menurut Khofifah, harus bersama-sama dijaga seluruh kepala daerah di Jatim agar komitmen menurunkan inflasi bisa terwujud. Hadir dalam rakor ini, Kapolda Jatim Irjen Pol Nico Afinta, jajaran Kodam V Brawijaya, dan para kepala daerah yang mengikuti rakor melalui Zoom, dan Executive General Manager Pertamina Patra Niaga Jatim Bali Nus Deny Djukardi.