Khofifah Terbitkan SE Kendaraan Listrik, ESDM Jatim Siapkan Sejumlah Proyek Energi Terbarukan
Berita Baru, Surabaya – Oni Setiawan, Kepala Bidang Energi Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jawa Timur mengatakan, pemerintah terus berupaya meningkatkan bauran energi di Jatim. Langkah ini guna mengurangi penggunaan energi fosil, sekaligus bagian dari nationally determined contributions (NDC) Indonesia dalam menekan emisi karbon.
Dari sisi kebijakan, komitmen itu dengan membentuk Peraturan Daerah (Perda) Nomor 6/2019 soal bauran energi di Jatim. Ada juga Peraturan Gubernur (Pergub) tentang Rencana Umum Energi Daerah (RUED).
Pada regulasi itu, bauran energi sektor energi terbarukan ditargetkan 17,09 persen pada 2025 dan 19,56 persen pada 2050. Kendati sampai 2020, bauran energi terbarukan di Jatim baru 3,28 persen.
Sejalan dengan target itu, penggunaan energi fosil seperti batubara dan minyak bumi diproyeksikan turun. Dari 58 persen pada 2020 jadi 44,7 persen pada 2025 dan 21,7 persen pada 2050. “Karena kebetulan, kita (Jatim) memiliki potensi cukup besar. Mulai dari air, angin, hingga panas bumi,” katanya.
Oni bilang, potensi energi terbarukan untuk sektor ketenagalistrikan di Jatim mencapai 25.242 MW dengan dominasi tenaga surya dan angin sebesar 10.335 MW dan 7.907 MW. Dari potensi itu, baru dimanfaatkan 320,59 MW, setara 3,28 persen.
Guna mendorong peningkatan bauran energi terbarukan, ESDM siapkan sejumlah proyek. Sampai 2025, puluhan pembangkit listrik ramah lingkungan dibangun dengan kapasitas 4.190 MW. Ia terdiri dari PLTM, panas bumi hingga PLT sampah. “Itu tidak hanya oleh pemerintah melalui APBN atau APBD. Juga PLN dan swasta,” katanya.
Guna lebih masif, mereka juga memberikan insentif kepada daerah-daerah yang memiliki inovasi terkait praktik atau kebijakan penggunaan energi terbarukan.
Menurut dia, data memperlihatkan tahun ini saja, sejumlah proyek pembangkit energi terbarukan berhasil dibangun di Jatim, antara lain, 13,65 MW untuk PLTSa/PLTBm, 20,83 MW untuk PLTM, dan 0,95 MW untuk PLTS.
Bukan hanya PLTS dan PLTM, katanya, saat ini mereka juga merencanakan pembagunan pembangkit listrik tenaga bayu (PLTB) di sejumlah tempat di Jawa Timur seperti Trenggalek,Tulungagung, Blitar, Malang, Lumajang, Jember. Kemudian, di Banyuwangi, Bondowoso, Situbondo, Bangkalan, Sumenep, Sampang, dan Pamekasan.
Khusus di Banyuwangi, rencana pembangunan PLTB sudah tahap studi kelayakan oleh PLN. Harapannya, proyek ini mampu menghasilkan listrik 50 Megawatt dan bisa beroperasi pada 2023.