Pentingnya Netralitas: Pesan Rektor Unair untuk Ikatan Alumni di Pilgub Jatim 2024

Berita Baru, Surabaya – Kehadiran Khofifah Indar Parawansa, yang merupakan ketua Ikatan Alumni (IKA) Universitas Airlangga (Unair) dan maju sebagai calon gubernur dalam Pilgub Jatim 2024, menimbulkan kekhawatiran mengenai netralitas IKA Unair.

Oleh karena itu, Rektor Universitas Airlangga, Mohammad Nasih, mengimbau agar IKA Unair tetap mempertahankan sikap netral secara kelembagaan.

Nasih menyatakan bahwa dukungan sebagai alumni Unair secara individu diperkenankan, namun dukungan tersebut tidak boleh dilakukan atas nama institusi.

“Alumni sebagai individu sah-sah saja untuk mendukung. Itu hak mereka. Tapi sebaiknya secara kelembagaannya tidak dibenarkan untuk mendukung salah satu paslon,” pesan Nasih

Selain itu, Nasih juga menekankan bahwa tenaga pendidik atau dosen Unair yang berstatus PNS dilarang untuk mendeklarasikan dukungan kepada salah satu paslon, serta tidak diperkenankan terlibat dalam politik praktis, termasuk berperan sebagai tim pemenangan.

“Kalau dia PNS, ya tidak boleh karena ada aturan yang jelas,” ujar Nasih.

Nasih menegaskan bahwa dirinya akan segera mengambil tindakan sanksi jika ada tenaga pendidik berstatus PNS yang terlibat dalam politik praktis, termasuk jika mereka menunjukkan dukungan dengan cara-cara tertentu, seperti mengacungkan jari.

Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jawa Timur telah mengumumkan bahwa masa kampanye untuk Pilgub Jawa Timur akan berlangsung dari 25 September hingga 23 November 2024.

Tiga pasangan calon yang akan bertanding dalam pemilihan gubernur pada 27 November 2024 adalah Khofifah Indar Parawansa dan Emil Elestianto Dardak (petahana), Tri Rismaharini dan Zahrul Azhar Asumta, serta Luluk Nur Hamidah dan Lukmanul Khakim.

Ketiga pasangan tersebut diperkirakan akan bersaing sengit dalam Pilgub Jatim 2024.

Rektor Unair menekankan bahwa netralitas dari berbagai pihak, termasuk IKA Unair, sangat penting untuk menjaga integritas proses demokrasi.