Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Perbedaan Slogan AMIN dengan Lafal Aamiin dalam Sholat dan Doa

Perbedaan Slogan AMIN dengan Lafal Aamiin dalam Sholat dan Doa



Berita Baru, Surabaya – Pasangan calon presiden serta wakil presiden Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar menggunakan slogan AMIN untuk kampanye Pemilu 2024. Pasalnya pelafalan dari slogan tersebut hampir sama dengan bacaan yang diucapkan umat Islam ketika setelah menunaikan sholat serta memanjatkan doa.

Meskipun demikian, terdapat perbedaan dari segi penulisannya. Jika Amin yang digunakan untuk bacaan setelah salat serta memanjatkan doa bertuliskan aamiin. Sementara untuk slogan dari capres serta cawapres nomor urut 1 hanya bertuliskan biasa saja tanpa huruf double yaitu AMIN.

Slogan AMIN untuk Pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar

KH Rahmat Zailani Kiki Sebagai Dewan Pengawas Syariah Jalaluddin Pane Foundation atau DPS-DPF menyatakan bahwa slogan kampanye paslon urut 1 bukan lafal yang seperti diucapkan setiap shalat serta berdoa.

Lafal AMIN yang menjadi slogan paslon tersebut memiliki arti dari singkatan Anies-Muhaimin. Beliau juga menjelaskan bahwa doa mempunyai ucapan a serta i-nya panjang, jika slogan yang dipakai paslon nomor urut 1 AMIN itu pendek.

Kendati demikian, Kyai Kiki juga menghimbau umat Islam Indonesia tidak terpengaruh dengan slogan tersebut. Terutama bagi mereka yang bukan pendukung Anies-Muhaimin. Tetap saja melakukan doa, sebab dalam shalat atau berdoa itu yang benar pelafalannya aamiin.

Bahkan Kyai Kiki juga menghimbau untuk masyarakat di luar sana tidak perlu merasa khawatir sebab mendoakan paslon-paslon dengan ucapan AMIN tidak akan berefek dengan urusan ibadah.

Mengganti Aamiin dengan Qobul

Belakangan ini sebagian masyarakat yang bukan pendukung Anies Muhaimin mengganti lafal Aamin menjadi qobul dalam setiap mereka membacakan doa. Khususnya dalam setiap pertemuan partai sesama kualitas capres-cawapres.

Dikarenakan terdapat dalil yang menjelaskan, membuat kata aamiin dalam bacaan salat setelah membaca surat al-Fatihah tidak bisa tergantikan dengan lafal qobul. Menurut madzhab fiqih di luar madzhab SyafI’i salah membaca kata aamiin saja bisa membatalkan shalat terlebih lagi jika mengganti kata aamiin dengan qobul.

Terlepas dari itu semua, sebelum mengambil tindakan atau melakukan tindakan dipahami terlebih dahulu arti dari kata tersebut. Seperti halnya slogan serta lafal aamiin dalam bacaan shalat serta berdoa. Terutama untuk orang-orang yang tidak memberikan suaranya kepada paslon tersebut. Tidak ada salahnya jika mengetahui arti dari slogan AMIN paslon Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar.

beras