Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Pertemuan Kedua, HISKI Rampungkan Tema Sastra Pariwisata

Pertemuan Kedua, HISKI Rampungkan Tema Sastra Pariwisata



Berita Baru, Jakarta – Himpunan Sarjana-Kesusastraan Indonesia (HISKI) Pusat usai rampungkan Sekolah Sastra dengan tema Sastra Pariwisata. Sebelumnya, pertemuan pertama dengan tema yang sama digelar pada (03/02). Kali ini, acara diadakan kembali melalui Zoom Meeting serta disiarkan secara langsung di kanal Youtube Hiski dan juga Tribun Network pada Sabtu, (10/02).

Acara dibuka dengan sambutan oleh Wakil Ketua 1 HISKI Pusat, Prof. Dr. Mohd. Harun, M.Pd. Ia mengatakan bahwa atas inisiasi Hiski, Sekolah Sastra bisa jadi program yang inspiratif, bagus, dan milik bersama.

“Artinya, di kepengurusan Hiski sebelumnya, acara seperti Sekolah Sastra ini belum ada. Namun di kepengurusan tahun ini, acara ini disepakati untuk diadakan secara rutin dengan mengundang para ahli sastra di bidangnya,” ujarnya.

Pertemuan Kedua, HISKI Rampungkan Tema Sastra Pariwisata

Dengan narasumber dan moderator yang sama, yakni Prof. Dr. I Nyoman Darma Putra, M.Litt dan Ferry Kurniawan, M.Pd, pertemuan kedua kali ini difokuskan untuk pendalaman dan refleksi atas apa yang disampaikan pada pertemuan sebelumnya.

Jika pada pertemuan pertama diawali dengan pemaparan materi, pertemuan kedua kali ini lebih dimaksimalkan dengan memperbanyak diskusi interaktif dan dialog.

“Keterlibatan aktif peserta dan keleluasaan respon dari narasumber menjadi indikator keberhasilan dalam pendalaman materi Sastra Pariwisata,” ujar Darma Putra.

Sama seperti sebelumnya, Darma menegaskan bahwa Sastra Pariwisata menyediakan objek dan wilayah penelitian baru bagi studi sastra dan studi pariwisata serasi dan selaras dengan fenomena global. Empat area kajian Sastra Pariwisata meliputi:  tempat sastra, event sastra, tena terkait pariwisata, dan alih wahana. Film Laskar Pelangi dan Eat Pray Love dari novel masing-masing berjudul sama.

Area tersebut dikombinasikan dengan menggunakan pendekatan kajian relevan termasuk kajian etnopuitika, kritis resepsi, post-kolonial, hegemoni, representasi, dan kajian pariwisata.

“Sastra Pariwisata juga mendukung pendekatan kreatif bagi penulis untuk mendorong penulisan karya sastra pariwisata dan bentuk tulisan lain yang sejak lama dilabel dengan travel writing, travelogue,” tuturnya.

Sampai akhir acara, Sekolah Sastra kali ini diikuti sekitar 256 peserta di Zoom Meeting dan telah ditonton sebanyak 450 kali di kanal Youtube.

Sebagai informasi, Sekolah Sastra merupakan salah satu program kegiatan Hiski Pusat yang diketuai oleh Prof. Dr. Novi Anoegrajekti, M.Hum.  Pada bulan ketiga di bulan Maret nanti, Sekolah Sastra akan kembali selenggarakan dengan mengangkat tema Stilistika.

Pertemuan Kedua, HISKI Rampungkan Tema Sastra Pariwisata

beras