Puisi “Celurit Emas” Karya D Zawawi Imron
Sastra – Puisi Celurit Emas merupakan sajak yang tidak bisa terpisahkan dari penyair Madura D Zawawi Imron yang sampai saat ini menjadi kekayaan dunia sastra tanah air.
D Zawawi Imron dilahirkan di ujung timur pulau Jawa, tepat di Kabupaten Sumenep, Madura.
Puisi-puisi Zawawi acapkali bernafaskan kebudayaan dan keislaman ala pesantren.
Berikut ini Puisi Celurit Emas – D Zawawi Imron
Celurit Emas
roh-roh bebunga yang layu sebelum semerbak itu
mengadu ke hadapan celurit yang ditempa dari
jiwa. celurit itu hanya mampu berdiam, tapi ke-
tika tercium bau tangan
yang
pura-pura mati dalam terang
dan
bergila dalam gelap
ia jadi mengerti: wangi yang menunggunya di se-
berang. meski ia menyesal namun gelombang masih
ditolak singgah ke dalam dirinya.
nisan-nisan tak bernama bersenyuman karena ce-
lurit itu akan menjadi taring langit, dan mata-
hari akan mengasahnya pada halaman-halaman ki-
tab suci.
celurit itu punya siapa?
amin!
1984
Sumber: Celurit Emas (Bintang Surabaya, Surabaya, 1986)