Syafiq Syauqi: Kami Harap Jenderal TNI Andika Berani
Berita Baru Jatim, Surabaya – Jenderal TNI Andika Perkasa resmi dilantik sebagai Panglima TNI oleh Presiden Joko Widodo Rabu (17/11/2021). Pelantikan itu berdasarkan Surat Keputusan Presiden Nomor 106/TNI 2021 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Panglima TNI yang dibacakan Sekretaris Militer Presiden Marsda TNI M Tonny Harjono.
Nahkoda baru TNI itu mendapat Respon positif dari beberapa kelompok masyarakat. Salah satunya, Ketua Pimpinan Wilayah (PW) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Jawa Timur, H.M. Syafiq Syauqi. Ia menyebut bahwa keputusan Presiden Joko Widodo dalam memilih Jenderal TNI Andika Perkasa sebagai Panglima TNI adalah langkah tepat.
Terlebih saat ini Jenderal TNI Andika Perkasa adalah Figur Jenderal TNI yang dekat dengan awak media dan memiliki digital diplomasi yang mumpuni. Selain itu Jenderal bertubuh atletis itu memiliki komitmen kuat dalam upaya membangun pertahanan siber.
Seperti yang disampaikan dalam uji kepatutan dan kelayakan calon Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI) di Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) awal November lalu, Jenderal Andika Perkasa menyebutkan bahwa salah satu prioritas utama kepemimpinannya adalah penguatan keamanan siber.
“Peran strategis TNI saat ini adalah bagaimana mewujudkan pertahanan nasional yang tangguh di tengah arus deras informasi di era digital, kami optimis Jenderal TNI Andika Perkasa mampu membangun pertahanan siber yang tangguh seperti yang beliau sampaikan di Senayan,” terang Syafiq.
Ia menuturkan bahwa saat ini publik menunggu skema ataupun konsep strategis pertahanan semesta dalam konteks peradaban digital dan pertahanan siber.
“Jenderal TNI Andika Perkasa hanya punya waktu satu tahun menjabat sebagai panglima, kami harap dalam waktu yang singkat itu Jenderal TNI Andika Perkasa berani melahirkan karya tentang konsep strategis pertahanan semesta dalam tantangan peradaban digital dan perang siber,” tambahnya.
Pertahanan semesta menjadi kekuatan pamungkas negara ini dalam menjaga kedaulatan Negara. Konsepsi dan strategi pertahanan yang melibatkan seluruh komponen bangsa perlu dirumuskan bersama antara seluruh kekuatan anak bangsa termasuk civil society.
“Sistem pertahanan keamanan rakyat semesta artinya adalah pertahanan negara Indonesia bersifat semesta. Yaitu, melibatkan seluruh rakyat dan semua sumber daya nasional, sarana dan prasarana nasional, dan segenap wilayah negara sebagai satu kesatuan pertahanan. TNI perlu segera bersama element strategis masyarakat untuk merumuskan sistem yang ideal dan sesuai dengan tantangan zaman” Terang Gus Syafiq.
Sebagai catatan, Indonesia belum pernah melakukan latihan pertahanan keamanan nasional dalam menghadapi ancaman terhadap negaranya. Sekadar informasi, Australia pernah melakukan gladi lapangan bagi konsep pertahanan keamanan negaranya yang berorientasi kepada high technology dan total defence.
Latihan itu merujuk kepada Buku Putih Pertahanan Australia yang dikala itu dikenal dengan Dibb’s White Paper. Diambil dari nama Paul Dibb, Guru Besar Australian National University, ahli Strategi yang menjabat sebagai Deputy Secretary Kementrian Pertahanan Australia di tahun 1986.
“Kita berharap Panglima TNI mampu merumuskan Sistem Pertahanan Keamanan Rakyat Semesta, utamanya dalam merumuskan sistem pertahanan siber dan ancaman pandemi,” pungkasnya.