
Tingkatkan Kesadaran Gender, KOPRI PMII UIN Sunan Ampel Sukses Menggelar Seminar Nasional
Berita Baru, Surabaya – Kopri Komisariat PMII UIN Sunan Ampel Cabang Surabaya sukses menggelar Seminar Nasional yang bertajuk Islam Feminis atau Feminis Islam: Mana yang Benar. Acara diselenggarakan di Amphiteatre Kampus 1, UINSA Jl. A. Yani 117, Surabaya, pada Rabu, 19 Februari 2025.
Kegiatan seminar ini dihadiri oleh narasumber yang berpengalaman dalam bidangnya, yaitu Direktur Wahid Foundation, Yenny Zanuba Wahid, dan Dr. KH. Husein Muhammad yang akrab disapa Buya Husein, seorang tokoh yang aktif mengampanyekan pesan-pesan kesetaraan gender. Acara ini dipandu oleh Andhani Kholisotul, Kader Kopri dari Komisariat UINSA.
Seminar ini bertujuan untuk mengeksplorasi dinamika antara konsep feminisme dan nilai-nilai Islam, mencari jawaban yang relevan bagi perempuan muslimah di era modern, serta membangun pemahaman yang lebih mendalam mengenai peran perempuan dalam Islam yang sesuai dengan tantangan zaman sekarang.
Ning Yenny menyampaikan bahwa pemahaman mengenai kesadaran gender tidak hanya penting bagi perempuan, tetapi juga harus dipahami oleh kedua belah pihak. Ia menegaskan bahwa pandangan tradisional yang menganggap perempuan hanya berperan di dapur, sumur, dan kasur sudah tidak sesuai lagi, karena perempuan yang diberdayakan akan membawa dampak positif bagi kesejahteraan keluarga. Menurutnya, Islam sejatinya lahir untuk menegakkan keadilan gender.
“Gender Mainstream issue adalah kebutuhan kita semua, tidak hanya perempuan,” ungkapnya.
Buya Husen sebagai narasumber kedua menekankan pentingnya memahami teks diskriminatif yang berkembang di masyarakat. Terhadap berbagai tafsir teks-teks keislaman yang timpang, beliau memberikan kategorisasi teks secara universal dan partikular. Universal menyangkut kesetaraan manusia dan keadilan. Sedangkan partikular merupakan teks-teks yang konstektual.
“Kita perlu mengajukan pertanyaan mengenai apa dan mengapa terkait teks partikular serta makna yang terkandung di dalamnya” tuturnya.
Acara ini juga melibatkan pihak-pihak yang memiliki peran strategis, seperti Ketua Pusat Studi Gender dan Anak UIN Sunan Ampel Surabaya, Lilik Huriyah yang memberikan sosialisasi Peraturan PPKS (Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual).
Seminar berjalan dengan lancar, dengan banyak peserta yang aktif berpartisipasi dalam forum diskusi. Materi yang disampaikan dianggap sangat relevan dengan problematika yang terjadi. Dalam sambutannya, RA. Fannia, Ketua Kopri PMII Komisariat UINSA, mengapresiasi kegiatan ini dan berharap agar peserta dapat memahami dengan baik sehingga dapat mengimplementasikan materi yang telah disampaikan.
Ning Yenny berharap bahwa diskusi yang telah diprakarsai oleh kader PMII UINSA ini dapat menjadi teladan yang menginspirasi dan mendorong semangat bagi kader-kader lainnya untuk turut berperan aktif, memperluas wawasan, serta berinovasi dalam setiap langkah mereka.