Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Tukar Tutur Sastra HISKI Putaran 9 Bicarakan Tradisi dan Budaya Aceh, Gorontalo dan Banten

Tukar Tutur Sastra HISKI Putaran 9 Bicarakan Tradisi dan Budaya Aceh, Gorontalo dan Banten



Berita Baru, Jakarta – Himpunan Sarjana-Kesusastraan Indonesia (HISKI) kembali gelar Tukar Tutur Sastra putaran 9 (sembilan) pada Sabtu, (21/09/2024).

Bersama 3 (tiga) Komisariat HISKI, acara digelar melalui Zoom Meeting serta disiarkan secara langsung di kanal Youtube HISKI dan Tribun Network.

Kegiatan Tukar Tutur Sastra ini difasilitasi oleh Bantuan Pemerintah untuk Penguatan Komunitas Sastra yang dikelola oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa.

Ketiga narasumber adalah Dr. Razali, M.Pd. (HISKI Aceh), Zainuddin Soga, M.Pd.I. (HISKI Sulawesi Utara), dan Ahmad Supena, M.A. (HISKI Banten).

Sebagai moderator, Dr. Endah Imawati, M.Pd. membuka acara dan memperkenalkan para narasumber dan topik yang dibahas oleh ketiga narasumber.

Sebelum paparan materi, acara diawali dengan sambutan Wakil Ketua I HISKI Pusat, Prof. Dr. Mohd Harun, M.Pd. Harun berharap peserta dapat menyimak sekaligus terinspirasi oleh paparan narasumber, serta terus aktif melakukan penelitian dan memublikasikan hasilnya untuk mencerahkan masyarakat.

“Di gelaran Tukar Tutur Sastra yang ke-9 ini, berarti sudah ada 27 Ketua HISKI Komisariat yang terlibat sebagai narasumber,” jelasnya.

Pembicara pertama, Razali membawakan materi berjudul “Tradisi Berbalas Pantun dalam Masyarakat Aceh”. Dalam kesusatraan tradisional masyarakat Aceh, Razali menuturkan, terdapat berbagai bentuk sastra lisan, baik berbentuk prosa, antara lain, mantra, pantun, teka-teki, peribahasa, syair, dan nadham.

“Pantun merupakan salah satu sastra
tradisional Aceh berbentuk puisi,” jelasnya.

Razali mengatakan, berpantun biasa ditampilan pada acara resmi, seperti perkawinan, penyambutan tamu-tamu negeri, acara-acara resmi pemerintahan, dan kegiatan masyarakat lainnya.

“Tradisi berbalas pantun di Aceh dikenal dengan
Seumapa. Biasanya terdapat dua orang yang saling berbalas pantun. Apabila pemantun pertama menyampaikan maksud kedatangan melalui satu pantun, maka pemantun berikutnya akan menyampaikan balasan melalui pantun pula,” terangnya.

Tukar Tutur Sastra HISKI Putaran 9 Bicarakan Tradisi dan Budaya Aceh, Gorontalo dan Banten

Berlanjut ke pembicara kedua, Zainuddin Soga, yang mempresentasikan materi dengan judul “Bahasa, Perilaku, dan Budaya Polahi Gorontalo”. Ia mengatakan bahwa Gorontalo merupakan suku terbanyak ketiga setelah Bugis dan Makassar.

“Bahasa Gorontalo banyak dipengaruhi oleh bahasa Melayu dan bahasa Arab. oleh karena itu, banyak istilah-istilah asing mengalami penyesuaian fonetik dan semantik,” jelasnya.

Dalam konteks kebahasaan, Soga menerangkan, bahasa Polahi merupakan bahasa masyarakat (Kampung) Gorontalo dan tidak mengenal bahasa konotasi. Sementara itu, dalam sisi perilaku, masyarakat Polahi terkategorikan sebagai manusia modern yang berperilaku orang hutan.

“Berinteraksi dengan orang kampung hanya untuk keperluan berdagang. Karakter yang melekat adalah menepati janji, ingin cepat menikah dan tidak suka belajar dan membaca,” ungkap Soga.

Tukar Tutur Sastra HISKI Putaran 9 Bicarakan Tradisi dan Budaya Aceh, Gorontalo dan Banten

Pembicara ketiga, Ahmad Supena, mempresentasikan materi berjudul “Nilai Kearifan Lokal Tradizi Ziarah di Pandeglang Sebagai Upaya Kontribusi Cerita Rakyat”. Ia menerangkan, ziarah memilliki nilai kearifan lokal yang mampu bertahan dan mengakomodasikan unsur- unsur budaya dari luar serta mengintegrasikannya dalam kebudayaan asli.

“Tradisi ziarah di Pandeglang memiliki nilai sejarah penting. Selain itu, cerita rakyat Pandeglang sangat melegenda karena tokoh-tokoh memiliki nilai kekuatan atau kemampuan yang luar biasa. Salah satu tokoh tersebut, yaitu Syekh Mansyur,” paparnya.

Supena menegaskan bahwa penelitiannya terdapat nilai-nilai kearifan yang dapat diterapkan dalam pendidikan, khususnya terkait
pengalaman spiritual. Selain itu, bagian dari upaya kontribusi literasi cerita rakyat pada bidang Folkor.

“Caranya dengan menjelaskan cerita rakyat dan
mendeskripsikan keadaan dan pengaruh yang hadir di lingkungan penduduk setempat. Dalam penerapannya demi menujang hasil nilai-nilai berbasis kearifan lokal sehingga dapat meningkatkan pengembangan bidang pendidikan yang maju, mutu, berkarakter, dan berdaya saing,” pungkasnya.

Tukar Tutur Sastra HISKI Putaran 9 Bicarakan Tradisi dan Budaya Aceh, Gorontalo dan Banten

Seusai pemaparan narasumber, acara dilanjutkan dengan diskusi interaktif antara audiens dengan narasumber dipandu oleh moderator. Sampai akhir acara, webinar ini diikuti oleh 130 peserta dan ditonton sebanyak 135 kali di kanal Yotube HISKI dan Tribun Jatim.

Sebagai informasi, sama halnya dengan Sekolah Sastra, acara Tukar Tutur Sastra ini merupakan salah satu agenda dari HISKI Pusat yang dipimpin oleh Prof. Dr. Novi Anoegrajekti, M.Hum. Tukar tutur sastra diagendakan berlangsung setiap bulan di minggu ketiga.

Tukar Tutur Sastra HISKI Putaran 9 Bicarakan Tradisi dan Budaya Aceh, Gorontalo dan Banten

beras