Tulis Novel tentang Genosida ’65, Soe Tjen Marching: Saya Dimaki-maki sebagai PKI
Berita Baru Jatim, Surabaya — Soe Tjen Marching, menceritakan tuduhan miring yang dialamatkan kepada dirinya setelah menulis tentang ‘genosida 65’ di novel berjudul “Dari Dalam Kubur“. Melalui akun Twitternya, dia mengkritik dangkalnya pemahaman penuduh yang menyebut dirinya sebagai bagian dari PKI (Partai Komunis Indonesia).
Soe Tjen mengungkapkan bahwa hanya karena baru menerbitkan novel yang berusaha membaca dan menilik ulang sejarah kelam, dia dimaki-maki sebagai PKI.
“Jadi nulis novel itu disetarakan dengan pembunuhan keji? Benar-benar ajaib beberapa manusia di negeri ini,” herannya, Minggu (01/11).
Dia menjelaskan dalam akun twitternya bahwa Novel “Dari Dalam Kubur” adalah kisah yang menguak tentang rencana rahasia pemerintah Amerika & TNI, untuk memfitnah serta membantai PKI. Salah satu peristiwa genosida besar-besaran dalam sejarah Indonesia.
“Novel Dari Dalam Kubur berdasarkan kisah nyata korban yang dipenjara dan disiksa oleh tentara di massa Orba (Orde Baru_red),” tandasnya.
Soe Tjen juga menambahkan, tidak hanya berhenti di situ, diskusi novelnya juga mendapat banyak gangguan.
“Ternyata masih ada saja orang yang menyempatkan diri untuk menghalangi diskusi tentang fitnah da sejarah keji yang mengorbankan banyak manusia. Sampai-sampai, diskusi online tentang novel pun dikejar-kejar oleh mereka,” tandasnya.