Usia Panjang Nasi Karak Khas Situbondo
Berita Baru, Situbondo – Nasi karak merupakan salah satu makanan khas Situbondo. Itu sebab, kurang lengkap rasanya jika wisatawan luar daerah tidak menikmati nasi karak, sebagai pendamping untuk minum kopi saat berkunjung ke Situbondo.
Karak merupakan beras yang berasal dari nasi yang telah dikeringkan. Nasi yang dikeringkan tersebut juga macam-macam. Baik dari sisa nasi yang sudah tak termakan, maupun nasi baru.
Namun, di Kabupaten Situbondo, nasi karak yang telah dimasak lagi ini menjadi menu ciamik untuk kudapan maupun santapan. Bahkan, Nasi Karak cocok sebagai pendamping untuk minum kopi.
Diperoleh keterangan, nasi karak merupakan salah satu makanan khas di Kabupaten Situbondo. Konon, nasi karak sudah ada sejak turun temurun. Biasanya disajikan sebagai menu makan berat atau kudapan sore, sembari minum kopi.
Penyajian Nasi Karak cukup sederhana. Yakni nasi berbahan karak itu dimasak seperti nasi putih seperti lazimnya. Lalu ditaburi parutan kelapa yang telah dibalur dengan sedikit garam, untuk penyedap.
Lauk utamanya adalah ikan tongkol atau cakalan yang telah diolah, kemudian disuwir tipis. Juga ada irisan tahu yang telah dimasak sebagai pelengkap.
Selain itu, penyajiannya cukup sederhana. Olahan ikan tongkol atau cakalan dan tahu, serta toping tambahan tersebut lantas dicampur dengan nasi karak yang sudah dibaluri parutan kelapa. Lebih afdol jika disajikan hangat.
“Sejak saya kecil, nasi karak ini memang sudah jadi menu khas di daerah Situbondo,” ujar Ernanto (47), warga Kelurahan Dawuhan, Situbondo, Minggu (22/5/2022).
Menurut dia, konon, nasi karak merupakan makanan khas leluhurnya, menu nasi karak memang sudah ada. Bahkan, nasi karak yang berasal dari sisa jadi nasi yang dikeringkan itu menjadi makanan pokok keluarga.
“Sekarang di beberapa daerah sudah banyak yang jual di warung, dan dijadikan sajian khas,” bebernya.
Sementara itu, Syamsiani (56), salah seorang pedagang nasi karak di Kota Situbondo mengatakan, dirinya menjual nasi karak itu sejak tahun 1985 lalu, namun dirinya meneruskan usaha keluarga.
“Saya meneruskan usaha keluarga. Awalnya, yang menjual nasi karak itu nenek. Selanjutnya, diteruskan oleh ibu hingga diteruskan oleh saya,” katanya.