Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

40 Hari Wafatnya Mbah Moen, Santri Padepokan Nyai Surti Adakan 'Slamettan'
KH. Maimun Zubair (Sumber Gambar: Istimewa)

40 Hari Wafatnya Mbah Moen, Santri Padepokan Nyai Surti Adakan ‘Slamettan’



Berita Baru Jatim, Bondowoso—Para santri Padepokan Nyai Surti siang tadi mengadakan kegiatan Slamettan Empa’ Polo Arènah Mbah Maemoen Zubair dengan tema “Nyambhung atèh dâ’ka Ulama’en Ghustèh” bertempat di Padepokan Nyai Surti, desa Maskuning Kulon, Pujer, kabupaten Bondowoso. Minggu (15/09/2019).

Muhammad Afifi selaku Pengasuh Padepokan Nyai Surti menjelaskan bahwa kegiatan yang dikemas dengan bacaan tahlil bersama dan makan bersama, tidak lain untuk memperingati 40 hari wafatnya ulama besar Nahdlatul Ulama (NU), yakni Mbah Maemoen Zubair.

“Kegiatan slamettan 40 hari tersebut memang sengaja saya adakan untuk menghormati dan mengenang jasa-jasa besar beliau untuk negeri ini.” Jelas beliau yang akrab disapa Afif itu.

Tidak hanya itu Afif juga menegaskan bahwa Padepokan tersebut didirikan sebagai wadah bagi pemuda Bondowoso dalam hal kesenian, pengembangan literasi budaya,dan musium megalitikum.

“Saya dirikan Padepokan ini untuk menjaga dan merawat tradisi-tradisi yang rasanya sudah mulai luntur dikalangan pemuda bangsa ini, serta bertujuan untuk menjaga dan merawat peninggalan-peninggalan nenek moyang kita.” pungkasnya.

Harapan besar Afif kepada pemuda bangsa, agar tidak melupakan jasa para leluhur, karena berkat leleuhur-leluhurlah, kita bisa berpijak di bumi yang kaya raya ini, tanpa harus mati-matian dalam melakukan pencarian, lalu apakah kita tega merusak capaian-capaian mereka (para leluhur) yang sangat luar biasa itu”, tutupnya. (Rzl)

beras