Kejar Target PEPA 30% Lulus Tepat Waktu, Jurusan Sastra Indonesia FIB UNEJ Rutin Lakukan Koordinasi dan Monitoring Akademik
Berita Baru, Jember – Jurusan Sastra Indonesia Fakultas Ilmu Budaya Universitas Jember (Sind FIB UNEJ) melakukan koordinasi dan monitoring akademik secara rutin per dua pekan secara daring. Langkah tersebut dilakukan guna mengejar target untuk persyaratan Pemantauan dan Evaluasi Peringkat Akreditasi (PEPA), yakni 30% mahasiswa lulus tepat waktu. Berkat kerja sama yang sinergis antara Jurusan, Kombi, dosen, dan mahasiswa, akhirnya target 30% tersebut dapat dipenuhi.
Demikian rangkuman informasi terkait koordinasi dan monitoring akademik guna proses percepatan lulusan mahasiswa angkatan 2019. Rangkuman informasi tersebut sebagai rangkaian kegiatan rutin antara Jurusan, Kombi, dan mahasiswa angkatan 2019, berlanjut dengan pertemuan seluruh dosen Jurusan Sastra Indonesia, yang dilaksanakan secara daring, Selasa (11/7/2023).
Kegiatan tersebut sebagai bentuk kebijakan jurusan dalam merespons terbitnya peraturan dari Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi Nomor 22 Tahun 2022 tentang Instrumen Pemantauan dan Evaluasi Peringkat Akreditasi (PEPA) Program Studi. Pada intinya, dalam peraturan tersebut Prodi/Jurusan dilakukan pemantauan Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) guna menindaklanjuti perlu-tidaknya dilakukan akreditasi secara reguler. Banyak kriteria yang menjadi penilaian, salah satu di antaranya adalah mahasiswa lulus tepat waktu (maksimal 4 tahun) untuk angkatan 2019 dengan jumlah minimal 30% dari total jumlah mahasiswa satu angkatan. Jika semua kriteria penilaian terpenuhi, Prodi/Jurusan tidak lagi mengikuti proses akreditasi secara reguler.
Dalam setiap pertemuan rutin dengan mahasiswa dan dilanjutkan dengan pertemuan dosen, Ketua Jurusan Sastra Indonesia, Dr. Agustina Dewi Setyari, M.Hum. senantiasa mendorong dan memotivasi mahasiswa agar lulus tepat waktu. Disampaikan juga agar mahasiswa dalam menulis skripsi dapat bekerja secara efektif. Proses bimbingan dengan dosen pembimbing dapat dilakukan melalui berbagai cara dan media, mulai dari tatap muka, bimbingan online, hingga komunikasi melalui WA. Ditekankan pula, jika mahasiswa mengalami kendala dengan dosen pembimbing, disarankan agar mahasiswa dapat mencari solusi terbaik. “Prinsipnya, menulis skripsi dengan semangat tinggi. Progres harus jelas. Diupayakan seoptimal mungkin untuk lulus tepat waktu,” kata Dewi.
Sementara itu, Sekretaris Jurusan, Edy Hariyadi, S.S., M.Si., dalam setiap pertemuan rutin dengan mahasiswa, selalu mengidentifikasi dan memanggil mahasiswa satu per satu, untuk ditanyai progres penulisan skripsi yang telah dicapai. Pada saat itu pula, selalu ditanyakan tentang kemungkinan kendala yang dihadapi, termasuk potensi untuk tercapainya lulus tepat waktu. Konfirmasi dan masukan informasi tentang progres kelulusan juga disampaikan oleh Komisi Bimbingan (Kombi), masing-masing adalah Ketua Kombi Dr. Agus Sariono, M.Hum., Sekretaris Kombi Drs. Kusnadi, M.A., dan Anggota Kombi Dr. Heru S.P. Saputra, M.Hum. Ketiganya turut memotivasi mahasiswa agar bekerja optimal sehingga dapat memenuhi target kelulusan.
Sementara itu, dalam pertemuan dosen jurusan, masing-masing dosen saling menginformasikan progres mahasiswa bimbingannya. Persoalan-persoalan yang dihadapi dalam proses bimbingan saling diungkapkan sehingga mendapat masukan dan tukar pengalaman dengan dosen lain.
Progres terbaru yang disampaikan oleh Ketua Kombi di grup WA jurusan, mahasiswa yang telah lulus dan dilakukan entri nilai akhir berjumlah 39 mahasiswa. Sementara itu, jumlah mahasiswa Jurusan Sastra Indonesia angkatan 2019 adalah 95 mahasiswa. Dengan demikian, update terakhir tersebut telah memenuhi target PEPA, yakni lulus tepat waktu, dengan persentase di atas 30%. Dengan demikian, upaya koordinasi dan monitoring akademik secara rutin membawa hasil, yakni target telah tercapai.