Mengenang 7 Harinya Kiai Moensif, PC PMII Probolinggo Adakan Istighosah dan Tahlil Bersama
Berita Baru, Probolinggo – Mengenang 7 hari wafatnya Pendiri PMII Almaghfurlah KH Moensif Nachrowi Thohir, Bidang Keagamaan PC PMII Probolinggo mengadakan Istighosah dan Tahlil Bersama, Kamis malam, 21 November 2024.
Acara yang bertempat di Aula Kantor MWCNU Kecamatan Krejengan ini dihadiri oleh Ketua PC IKA PMII Probolinggo Sahabat Ahmad Faiz, Sekretaris PC IKA PMII Probolinggo Sahabat Ilyas, Ketua Umum PC PMII Probolinggo Sahabat Abdul Rozak, dan kader Probolinggo yang hadir.
Acara ini diawali dengan pembacaan tawassul, yasin, tahlil, dan dilanjutkan dengan itighosah.
Sahabat Faiz dalam sambutannya mengatakan bahwa ia turut senang kader PMII masih sangat kental dengan nilai-nilai religius.
“Sebagai kader PMII kalau bermodalkan intelektual itu tidak cukup, tapi harus dibarengi dengan nilai religius karena nantinya akan berdampak terhadap moral setiap individu,” jelasnya.
Disampaikan juga oleh Sahabat Faiz bahwa kegiatan ini tidak lain sebagai bentuk ikhtiar mengingat perjuangan dan dedikasi terbesar yang telah diberikan oleh Kiai Moensif.
“Adanya kegiatan ini bukan hanya mendoakan beliau diampuni kesalahannya, tapi kita berharap aliran barokah dari Kiai Moensif, karena beliau telah memberikan legacy atau warisan yang sangat luar biasa sejak beliau mendirikan PMII 64 tahun lalu,” ucapnya.
Menurut Faiz, kehilangan Kiai Moensif adalah duka terdalam yang dialami seluruh kader PMII.
“Tanpa adanya peran besar Kiai Moensif dan pendiri lainnya, saya yakin kita semua tidak akan ada di sini, tidak akan jadi apa-apa,” tegasnya.
Sahabat Faiz menekankan agar para kader PMII bisa mengambil hikmah dan pelajaran terbaik kepada seluruh para pendahulu PMII, utamanya Kiai Moensif.
“Kalau gajah mati meninggalkan gading, harimau mati meninggalkan belang, maka manusia terbaik seperti Kiai Moensif akan meninggalkan jejak dan legacy yang baik juga,” katanya.
Senada dengan itu, Sahabat Rozak juga mengatakan bahwa kegiatan ini tidak lain sebagai bentuk rasa duka terdalam kader terhadap pendiri PMII yang telah berpulang. Tapi, menurut Rozak, yang bisa diambil dari semuanya adalah mampu memberikan yang terbaik terhadap semua orang.
“Sebaik-baiknya manusia adalah yang bermanfaat bagi manusia lainnya,” pungkasnya.