Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Jurusan Sastra Indonesia Fakultas Ilmu Budaya Universitas Jember adakan Webinar Penulisan Artikel Jurnal Internasional Bidang Sosial Humaniora, pada Senin 16 November 2020 Via Zoom Meeting.
Tangkapan Layar Webinar Jurusan Sastra Indonesia Fakultas Ilmu Budaya Universitas Jember tentang Penulisan Artikel Jurnal Internasional Bidang Sosial Humaniora, pada Senin 16 November 2020 Via Zoom Meeting. (Foto: Beritabaru.co/ Rizal Kurniawan)

Sastra Indonesia FIB UNEJ, Gelar Webinar Penulisan Artikel Jurnal Internasional



Berita Baru Jatim, Jember — Jurusan Sastra Indonesia Fakultas Ilmu Budaya Universitas Jember adakan Webinar Penulisan Artikel Jurnal Internasional Bidang Sosial Humaniora, pada Senin 16 November 2020 Via Zoom Meeting.

Dimoderatori Dra. A. Erna Rochiyati S., M.Hum. (Dosen FIB), Webinar kali ini mendatangkan dua narasumber, antara lain: Dr. Kundharu Saddhono, S.S., M.Hum dari Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret dan Agus Trihartono, Ph.D dari Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Jember.

Dekan Fakultas Ilmu Budaya, Prof. Sukarno, M.Liit. mengucapkan terimakasih kepada seluruh peserta Webinar, khususnya panitia dan penggagas acara Webinar Penulisan artikel ilmiah.

Menurut Prof. Sukarno, bahwa penulisan artikel merupakan suatu kebutuhan, kita punya nama yang terkenal tapi tidak menulis akan percuma. Karena dari tulisan kita akan dikenang.

“Artikel dan jurnal selain juga menjadi tempat publikasi pemikiran-pemikiran kita, selain juga menjadi hal normatif seperti kenaikan pangkat,” tambahnya.

Dia juga berharap agar kita harus kreatif, inovatif dan produktif. “Monggo mari kita gunakan kesempatan ini dengan baik. Mari banyak menimba ilmu kepada dua pemateri. Ajukan pertanyaan jangan malu-malu, kita lakukan sharing dengan orang-orang berpengalaman,” harapnya.

Narasumber pertama, Kundharu mempresentasikan materi Teknik Penulisan Artikel Jurnal.

Menurutnya, sebagai orang sosial humaniora, kita harus pintar-pintar memasukan scope atau displin ilmu kita ke bidang lain. Seperti hubungan antara bahasa dan lingkungan atau biasa disebut Ekolinguistik, lalu bagaimana bahasa mempengaruhi interaksi sosial atau sosiolinguistik. Kita harus pandai-pandai membuat artikel menarik bagi orang di luar bidang kita, seperti mencari sudut pandang berbeda atau mengkomparasikan dengan bidang-bidang lain.

“Jika artikel kita ingin masuk dalam jurnal Internasional, kita harus memakai referensi-referensi Internasional, sebab para reviewer adalah orang-orang dsri berbagai Negara,” terangnya.

Kundharu juga menjelaskan beberapa indikator-indikator penolakan jurnal. Seperti penggunaan bahasa Inggris yang tidak standart, ketidaksesuaian dengan format atau template, plagiarisme, kualitas data rendah, dan referensi kurang memadai.

Sementara itu, Agus Trihartono, memaparkan materi Kiat-kiat Menembus Jurnal Internasional. Agus menekankan agar sebelum menulis artikel, kita harus mengetahui terlebih dahulu karakteristik jurnal. Dia juga menjelaskan beberapa hal teknis yang harus dilakukan dan dihindari agar artikel kita dimuat oleh beberapa jurnal Internasional.

Seusai pemaparan materi oleh dua narasumber, acara dilanjut dengan sesi tanya jawab dan diskusi interaktif. Total ada sekitar kurang lebih 600 peserta yang ikut dalam webinar kali ini. 500 peserta via Zoom Meeting dan sisanya mengikuti acara via streaming Youtube.

Akhir acara, Agus Sariono selaku ketua pelaksana mengucapkan terimakasih kepada seluruh peserta dan khususnya, kepada dua pemateri.

“Kita harus senantiasa menjaga motivasi, karena motivasi sifatnya naik turun, maka itu kewajiban kita untuk menstabilkannya. Agus berharap, mudah-mudahan materi yang sudah disampaikan dapat memompa semangat kita untuk menulis artikel dan jurnal Internasional,” tutupnya.

Pamflet Webinar Jurusan Sastra Indonesia Fakultas Ilmu Budaya Universitas Jember. (Foto: Beritabaru.co/ Rizal Kurniawan)
Pamflet Webinar Jurusan Sastra Indonesia Fakultas Ilmu Budaya Universitas Jember. (Foto: Beritabaru.co/ Rizal Kurniawan)

beras