Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Dua Mobil Tes Covid-19 di Ambil Alih Pemprov Jatim, Risma: Saya Tidak Terima
(Foto: liputan6.com)

Dua Mobil Tes Covid-19 di Ambil Alih Pemprov Jatim, Risma: Saya Tidak Terima



Berita Baru Jatim, Surabaya – Setelah dua buah mobil tes covid-19 dengan metode Polymerase Chain Reaction (PCR) dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana  dialihkan ke dua wilayah lain oleh Pemprov Jatim membuat Tri Rismaharini Walikota Surabaya meradang.

Mobil tes PCR itu awalnya dari BNPB tersebut akan dipakai untuk warga Kota Surabaya, namun justru digeser ke Kabupaten Tulungagung dan Lamongan oleh Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi Jawa Timur.

Walikota yang kerap disapa Risma itu mengaku berusaha mendapatkan dua bantuan mobil BNPB usai memohon langsung kepada Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Doni Monardo.

“Teman-teman lihat sendiri kan, ini bukti permohonan saya dengan Pak Doni, jadi ini saya sendiri yang memohon kepada beliau. Kasihan pasien-pasien yang sudah menunggu,” kata Risma sambil menunjukkan chat dengan Doni di Surabaya, Jumat (29/5) seperti dilansir CNN Indonesia.

“Mobil datang, kemarin itu dipakai di luar kota, saya tidak usah ngomong lagi, ini dua-duanya. Padahal ini Pak Doni saya chat prioritas di Surabaya,” katanya.

Bahkan, saat di halaman Balai Kota Surabaya Jumat siang (29/5/20), Risma terlihat sangat kesal, terdengar ucapannya meninggi saat menelepon salah satu pejabat di Pemprov Jawa Timur.

“Mohon maaf Pak, itu saya ngemis-ngemis, saya sampai lewat Pramono Anung, sampai lewat orang DPR RI, masa saya mau disiksa apa? Nanti saya dituduh tidak bisa kerja lagi, saya tidak terima, betul saya tidak terima,” ucap Risma.

Bantuan paket rapid test dan PCR swab tersebut rencananya akan diperuntukkan kepada 200 warga Tanah Kelurahan Kali Kedinding Jumat pagi (29/5/20).

Febria Rachmanita, Kepala Dinas Kesehatan Kota Surabaya turut kesal. Febria akhirnya membubarkan massa yang berniat menjalani pemeriksaan hingga dua kali pembubaran.

“Tidak jadi dua mobil itu, dua-duanya dibawa, satu ke Tulungagung satu ke Lamongan. Akhirnya kami dua kali membubarkan pasien yang akan tes,” tutur Febria yang juga merangkap Koordinator Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Surabaya tersebut.

beras