Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Gerakan Boikot Produk Israel Berhasil Timbulkan Kerugian dengan Efektif
Ratusan ribu orang memadati lapangan silang Monumen Nasional (Monas), Jakarta, dalam aksi Bela Palestina di tengah berlanjutnya perang Israel dan kelompok Hamas Palestina, Minggu, 5 November 2023.(VOA/INDRA YOGA via VOA INDONESIA)

Gerakan Boikot Produk Israel Berhasil Timbulkan Kerugian dengan Efektif



Berita Baru, Internasional – Gerakan boikot produk Israel berhasil dilakukan serentak oleh warga Tanah Air. Bentuk dukungan terhadap Palestina dengan cara boikot beberapa produk yang pro dengan Israel ternyata berdampak besar. Beberapa perusahaan bahkan sampai melakukan PHK kepada karyawannya akibat pendapatan yang kian menurun dari adanya dampak pemboikotan ini.

Kabar mengenai serangan yang dilakukan oleh Israel terhadap Palestina terus menerpa dan membuat siapapun ikut teriris. Indonesia secara resmi sudah memberikan dukungan penuh kepada Palestina yang merupakan negara Islam di daerah Timur. Tindakan sekecil apapun yang kita lakukan untuk mendukung mereka tentu saja memiliki dampak.

Menilik tingkat konsumtif warga Indonesia, memboikot sebuah produk tentu berakibat besar. Bahkan MUI sampai menyerukan fatwa yang mengharamkan beberapa produk tersebut secara resmi. Himbauan ini sudah dipublikasikan melalui beberapa laman mereka secara official.

Gerakan Boikot Produk Israel Berhasil Timbulkan Kerugian

Tindakan boikot yang sudah dilakukan ini sudah memberikan data kerugian secara materil cukup besar. Perekonomian Israel yang didukung langsung oleh beberapa produk tersebut otomatis terpengaruhi. Namun melalui The Jerusalem Post mereka menolak dan memberikan pernyataan sebaliknya.

Mereka menggunakan pernyataan bahwa tindakan boikot justru akan memberikan dampak terhadap Palestina. Namun kita tidak boleh terpancing dengan pernyataan sebaliknya dari mereka tersebut. Penurunan secara ekonomi ini jelas memiliki pengaruh yang sangat berarti.

Pemboikotan bahkan tidak hanya terjadi di Indonesia, beberapa negara dari berbagai belahan dunia yang mendukung Palestina juga melakukan hal yang sama. Kampanye secara besar-besaran tersebut memberikan dampak besar dan membantu sekali.

Gerakan BDS yang Semakin Populer

Kesadaran akan kekejaman Zionis ini semakin terlihat ketika banyak orang yang teredukasi akan serangan tersebut. Terhitung sudah 40 hari serangan bertubi-tubi yang dilakukan Israel pada Palestina, namun pada dasarnya sejak berpuluh tahun silam mereka sudah melakukannya. Ini bukan sebuah peperangan namun tindakan “genosida”.

Setidaknya semakin banyak orang yang teredukasi dengan Gerakan BDS akan memberikan pengaruh baik. Boycott, Divestment, Sanctions. Ajakan untuk melakukan boikot, memutus investasi dan sanksi terhadap perusahaan yang mendukung Israel akan memberikan efek terhadap kucuran dana terhadap mereka.

Penjegalan pada bisnis seperti ini secara tidak langsung menekan agresi yang dilakukan Israel. Jika semakin minim orang yang menyalurkan bantuan terhadap mereka jelas akan ini akan sangat membantu. Gerakan ini sudah dilakukan sejak tahun 2005 dan dinilai memiliki dampak yang bagus.

Terhitung bahwa strategi boikot tersebut memiliki dampak yang terbilang signifikan. Sudah lebih dari 170 organisasi dan lembaga yang ikut mendukung tindakan ini. Seperti yang sudah dilakukan bertahun-tahun silam gerakan boikot produk Israel berhasil untuk menekan terjadinya serangan kekejaman.

Israel Alami Kerugian Besar-Besaran

Tingkat serangan Israel di tanah Palestina telah mengakibatkan peningkatan gerakan boikot terhadap produk dan pendukung Israel. Dampaknya telah dirasakan oleh sejumlah perusahaan yang menjadi sasaran boikot, mengakibatkan penurunan jumlah pelanggan mereka. 

Meskipun belum ada laporan resmi tentang kerugian terbaru, laporan dari Al Jazeera pada tahun 2018 menunjukkan bahwa gerakan boikot memiliki potensi untuk menyebabkan kerugian hingga US$11,5 miliar atau sekitar Rp180,48 triliun per tahun bagi Israel (dengan asumsi kurs Rp15.694/US$).

Meski demikian, data dari Bank Dunia menunjukkan bahwa ekspor barang-barang “intermediet” mengalami penurunan tajam dari 2014 hingga 2016, yang mengakibatkan kerugian sekitar US$6 miliar atau sekitar Rp 94,16 triliun.

Setidaknya setiap tahun penurunan perekonomian ini akan didapatkan dari gencatan senjata yang mereka lakukan secara semena-mena. Banyak pihak yang menilai bahwa tindakan yang mereka anggap sebagai peperangan ini sudah melanggar banyak sekali peraturan.

Terbunuhnya anak-anak, wanita, dokter bahkan kawan media salah satunya. Banyak sekali warga setempat yang tidak memiliki kemungkinan untuk membalaskan gencatan senjata terbunuh. Terlalu banyak pelanggaran dan bahkan sudah selayaknya boikot terhadap Israel ini dilakukan.

Munculnya Fatwa Haram MUI

Gerakan boikot produk Israel berhasil, dengan didukung oleh fatwa dari MUI ini mulai tersebar luas. Keterangan fatwa ini adalah mengharamkan produk yang memiliki dukungan terhadap Agresi Militer Israel. Secara tidak langsung boikot ini secara besar-besaran dilakukan oleh warna Indonesia.

Tindakan ini tidak memiliki pengaruh terhadap kehalalan sebuah produk. Namun secara tegas dan resmi menghimbau segala tindakan yang memiliki dukungan terhadap Israel. Nah, dengan langkah boikot berbagai produk tersebutlah Indonesia membantu dukungan terhadap Palestina.

Fatwa MUI No. 83/2023 ini perlu disebarluaskan dan diedukasikan secara baik dan benar. Bahwa dengan membeli produk yang mendukung Israel secara otomatis kita menyisihkan pembelian tersebut masuk kepada mereka. Berbagai produk yang beredar di masyarakat dan bersinggungan langsung sehari-hari dengan kita sangat banyak.

Sebab itulah kita harus mulai beralih sedikit demi sedikit. Kita sudah semestinya mendukung gerakan boikot produk Israel agar berhasil demi membantu saudara kita di Palestina. Sekecil apapun dukungan dan doa, akan memberikan dampak kepada mereka. Paling tidak kita tidak tinggal diam melihat saudara kita yang tertindas.

beras