Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Gus Muhammad Al-Fayyadl: Barokah Belajar, Belajar Barokah

Gus Muhammad Al-Fayyadl: Barokah Belajar, Belajar Barokah



Berita Baru, Probolinggo – Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM), Universitas Nurul Jadid menggelar Kuliah Kebudayaan. Acara tersebut bertajuk “Merdeka Belajar, Belajar Merdeka”, yang bertempat di Aula I Pondok Pesantren Nurul Jadid, pada Selasa, (23/08/2022).

Muhammad Al-Fayadl selaku narasumber kedua kurang sepakat terhadap judul “Merdeka Belajar, Belajar Merdeka”. Beliau lebih sepakat jika diganti dengan “Barokah Belajar, Belajar Barokah.” Pasalnya selama ini kita dididik oleh kultur pesantren yang pola pendidikan berpusat kepada sosok guru.

Aktivis Front Nahdliyin untuk Kedaulatan Sumber Daya Alam (FNKSDA) itu menerangkan bahwa yang mengetahui kapasitas seorang murid adalah sosok guru.

“Di pesantren kita diajarkan bagaimana untuk memperoleh barokah, problemnya kita kurang dalam menggali barokah,” terangnya.

Beliau menambahkan bahwa dalam konteks “Belajar Merdeka” ada disrupsi pengetahuan. Dalam konsep itu terdapat perubahan yang luar biasa. Setiap orang didorong untuk menjadi pripadi yang otonom. Baginya, semua bebas memilih sesuatu yang dirasa bermanfaat pada dirinya. Dari pilihan itulah, katanya, perlahan masuk pada disrupsi pengetahuan

Gus Fayyadl berusaha melihat konsep “Merdeka Belajar” dari sisi gagasan. Menurutnya konsep “Merdeka Belajar” bukan murni gagasan Nadiem Makarim. Sebab sebelumnya faunding Father kita seperti Kiai Hajar Dewantara sudah mencanangkan itu.

Ia mengutip salah satu artikel dari pendiri Taman Siswa tersebut. Pendidikan harus mengutamakan kemerdekaan hidup batin agar supaya orang lebih insaf akan wajib dan haknya sebagai anggota dari rakyat.

“Kalau kita merdeka pasti kita berguna. Tidak mungkin kita merdeka ujungnya menjadi pripadi yang terpenjara kembali,” tegas Gus Fayyadl.

Jika benar-benar belajar merdeka, Gus Fayyadl menerangkan, maka hasil yang diperoleh selama belajar akan dinikmati oleh masyarakat.

“Kita akan pulang ke masyarakat dengan membawa ilmu dan semangat baru yang akan menggerakkan perubahan ditengah masyarakat,” ujarnya

beras