Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Kaya Minyak dan Gas Alam, Jadi Alasan Israel Gempur Palestina?

Kaya Minyak dan Gas Alam, Jadi Alasan Israel Gempur Palestina?



Berita Baru, Internasional – Alasan Israel gempur Palestina tentu menjadi tanda tanya seluruh dunia. Entah mengapa menemukan titik perdamaian antara Israel dan Palestina sangatlah sulit. Bahkan lebih sulit dari mencari jarum dalam jerami.

Berlangsung sejak Oktober, artinya sudah satu bulan lebih, pertempuran antara Israel dan Hamas terus memuncak tanpa ada tanda-tanda mereda. Salah satu dampak terdahsyat dari pertempuran tersebut adalah korban terus berjatuhan, termasuk rakyat sipil Palestina yang tak berdosa.

Konflik ini semakin menambah daftar panjang ketegangan yang terjadi di wilayah tersebut sejak tahun 1948. Di sini, negara paling terdampak adalah rakyat Palestina. Hak hidup mereka terus tergerus oleh tindakan represif pemerintah Israel, seolah-olah tidak membiarkan keturunan Israel melanjutkan bernapas dengan tenang.

Kupas Tuntas Alasan Israel Gempur Palestina

Tinggal di wilayah Palestina agaknya menjadi impian kebanyakan orang. Bagaimana tidak, Palestina menjamin kesejahteraan dan kemakmuran bagi rakyatnya.

Wilayahnya memiliki 2 harta karun yang tak ternilai dalam jumlah tak terhingga. Harta karun itu berupa air dan mineral. Hal ini pernah diungkapkan oleh ahli geolog, yakni A. Bonne. Dirinya melakukan riset “Natural Resources of Palestine“, tepatnya pada 1938 silam.

Palestina adalah negara paling beruntung yang memiliki sumber daya air melimpah, di mana air sebagai sumber kehidupan utama. Kita tahu bahwa Timur Tengah identik dengan masalah kekeringan tak berujung dan telah menjadi masalah umum.

Saking melimpahnya sumber daya air yang ada, Palestina tidak merasakan krisis air seperti kebanyakan negara-negara di Timur Tengah. Akses mendapatkan air pun terbilang mudah.

Sungai-sungai hampir tidak pernah mengalami kekeringan Berkat akses air yang mudah, teknologi pertanian pun berkembang pesat.

Alasan Israel gempur Palestina yaitu Palestina memiliki potensi ekonomi yang signifikan berkat kekayaan sumber daya mineralnya. Ada kapur, basalt, tembaga, mangan, dan minyak bumi.

Struktur geologis Palestina menunjukkan adanya keberlimpahan minyak bumi. Hal ini berpotensi mendatangkan keuntungan secara ekonomi.

Seiring berjalannya waktu, nasib Palestina berubah drastis, lebih tepatnya menjadi lebih buruk. Pada tahun 1948, sejak Israel memproklamirkan diri sebagai negara Yahudi pertama di dunia, maka kebebasan Palestina mulai terancam.

Hal ini terbukti dengan pengambilalihan sumber daya alam Palestina berupa air oleh Israel. Fakta ini berdasarkan laporan PBB tahun 2019.

Israel Masih Belum Puas

“Keterpesonaan” Israel akan kekayaan Palestina kian membuatnya serakah. Hal ini terbukti dengan penguasaan Israel atas wilayah Palestina yang sebagian besar adalah daerah yang memiliki cadangan minyak dan gas alam dalam jumlah besar.

Kawasan ini tepat berada di area C tepi barat. Israel juga menduduki pantai Laut Tengah yang berada di lepas pantai jalur GAZA.

Kedua kawasan tersebut memiliki kandungan minyak mencapai 270 miliar liter dan gas alam sekitar 3,4 triliun meter³. Jumlah yang fantastis bukan, sehingga tidak heran bila Israel ingin menundukkan Palestina.

Hingga saat ini warga Palestina tidak bisa mendapatkan haknya untuk menggali dan memanfaatkan ketersediaan minyak dan gas alam tersebut karena masih dijajah Israel. Dari sini, sudah ada titik terang dari alasan Israel gempur Palestina.

Seharusnya, rakyat Palestina bisa mendapatkan kecukupan pemenuhan kebutuhan akan energi serta mendapatkan penghasilan fiskal dan ekspor.

Dalam hal ini, Israel seolah bertindak sebagai tuan rumah, sehingga bebas mengeksploitasi minyak dan gas di wilayah Mediterania Timur. Tentu saja keuntungannya untuk pribadi. 

Padahal, kedua sumber daya alam tersebut sebenarnya milik bersama karena berada di kolam bersama. Pada akhirnya, segala sumber kekayaan alam dan peluang berpotensi menimbulkan bencana. Hal ini terjadi sebagai akibat adanya eksploitasi secara pribadi dan eksklusif, serta mengabaikan hukum dan norma internasional.

Israel Berulang Kali Langgar Hukum Internasional

Penyitaan oleh otoritas Israel terhadap sumber daya air Palestina tidak hanya merugikan tetapi semakin menyengsarakan rakyat Palestina. 

Hal ini jelas melanggar hukum internasional, seperti yang diungkapkan oleh Human Rights Watch. Bukti lain menyatakan bahwa pada 1967, Israel mencabut hak warga Palestina atas air di Tepi Barat. Dampaknya pertumbuhan ekonomi Palestina terhambat dan kehancuran sektor pertanian.

Masalah ini secara otomatis juga melibatkan sumber daya mineral, terutama minyak bumi. Meskipun ada potensi besar di bawah tanah Palestina, tetapi apalah artinya jika kontrol atas harta karun ini jatuh ke tangan Israel.

Perjanjian eksploitasi migas di lepas pantai pada tahun 1995, yakni Perjanjian Oslo hanya menjadi pembuka. Dalam prakteknya, Israel terus mengambil alih penemuan migas terbaru, dan ini jelas melanggar hukum internasional. Hingga saat ini, sebagian besar gas alam dari jalur Gaza telah diubah Israel menjadi gas alam cair (LNG).

Kembali pada tahun 1999, Israel melakukan pelanggaran. Kali ini tampak sekali ketidaksenangan Israel akan kekayaan Palestina. Hal ini semakin memperkuat alasan Israel gempur Palestina.

Kala itu, Palestina berhasil menemukan ladang gas Gaza Marine terbesar, yakni di wilayah perairan Palestina. Di tahun tersebut, Otoritas Palestina telah menandatangani kontrak eksplorasi gas dalam kurun waktu 25 tahun.

Tak lama kemudian, Israel langsung menciptakan jarak yang membatasi wilayah Palestina dengan jalur Gaza. Sontak terbentuklah penjara besar, di mana rakyat Palestina justru tidak bisa menikmati kekayaan yang baru mereka temukan tersebut, kecuali membuat perjanjian dengan Israel.

Bukti otentik lain yang memperkuat alasan Israel menggempur Palestina adalah upaya rezim Zionis dalam menguasai sumber daya energi di Suriah. Setidaknya, sekitar 3,4 juta triliun meter³ terbenam di dasar Levrant.

Kesimpulan

Dari rentetan peristiwa yang terjadi, semakin jelaslah bahwa alasan Israel gempur Palestina sebab keinginan mereka menguasai sumber daya alam di negara makmur tersebut. Bila menelaah lebih jauh, Palestina tidak hanya kehilangan kendali atas sumber daya alamnya. Mereka juga kehilangan akses yang memadai akan air bersih dan sumber daya ekonomi krusial. Doa dan dukungan terbaik untuk rakyat Palestina, semoga keadaan segera membaik.

beras