Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Ketua PMII Jatim Bicara Periodisasi DPR
Ketua PKC PMII Jatim, Abdul Ghoni dalam acara Podcast Gerindra Jatim dengan tajuk “Pemuda Bicara Politik? Kenapa Tidak! Kamis (23/9) sore.

Ketua PMII Jatim Bicara Periodisasi DPR



Berita Baru Jatim, Surabaya – Kontribusi generasi milenial di dunia politik patut diperhatikan secara serius. Abdul Ghoni, Ketua Pengurus Koordinator Cabang (PKC) Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Jawa Timur menuturkan, milenial hari ini hanya dijadikan sebatas gimmick partai politik.

Model pakaian dan penampilan, lanjut pria asal Sampang itu, sebatas untuk meraup suara kaum milenial. Fenomena tersebut massif hari ini. “Saya sebutnya seperti kentut. Ada baunya tapi tidak terlihat wujudnya,” ujarnya. Itu yang membuat perputaran roda organisasi dalam lembaga negara tidak bisa dicapai oleh anak muda.

Selain itu, ia juga melihat kompleksitas money politik yang menjamur hari ini. Kontestasi politik hari ini baik Pilkada hingga Pilpres sarat dengan adanya money politik. “Realitasnya itu ada dalam masyarakat kita.” Anak muda yang terjun ke dalam dunia politik, kata Ghoni, bukan hanya bicara kekuatan massa. “Tapi juga kekuatan ekonomi dalam hal politik.” Menurutnya bukan money politik, melainkan cost politik.

Ia juga menyoroti periodesasi Dewan Perwakilan Rakyat di Indonesia yang tanpa batas. Bisa sampai seumur hidup. “Bapaknya DPR RI, anaknya DPRD Provinsi, nanti keponakannya DPRD Kabupaten. Itu persoalan lagi tidak dibatasi periodesasi. Bupati dua periode. Gubernur dua periode dan juga Presiden dua periode walaupun ada wacana amandemen.”

“Kalau mau diamandemen, ini kesempatan untuk mengamandemen DPR. DPR dua periode saja. Baru di situ ada anak muda akan melejit yang akan diberikan kesempatan,” lanjutnya.

Di samping itu, ia juga menilai persoalan selain money politik adalah kualitas pemimpin yang dipilih bukan karena kapasitasnya. “Tetapi karena dia punya karpet merah. Sebelumnya background-nya siapa dan segala macam. Bukan orang yang fresh, mempunyai gagasan yang baik, gagasan yang bagus, ide yang cemerlang untuk kesejahteraan rakyat,” tegasnya.

beras