Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

KKN 16 BTV 3 UNEJ Inovasi Varian Produk dan Pemasaran Online UMKM

KKN 16 BTV 3 UNEJ Inovasi Varian Produk dan Pemasaran Online UMKM



Berita Baru Jatim, Bondowoso – Mahasiswa KKN Back to Village (BTV) 3 Universitas Jember di Desa Kajar, Tenggarang, Bondowoso, mengembangkan inovasi produk baru usaha tanaman hias yang terdampak Covid-19.

Salah satu peserta KKN BTV 3 Unej, Alfa Fardal Imam M yang didampingi oleh dosen pembimbing lapangan (DPL) drg. Agustin Wulan Suci D., MDSc itu mengatakan sejak adanya Covid-19 yang menyerang seluruh dunia khususnya Indonesia menyebabkan dampak yang serius bagi Indonesia khususnya di bidang ekonomi.

“Adanya pandemic Covid 19 cukup berdampak buruk bagi masyarakat yang memiliki usaha,” kata Alfa Kamis (26/8).

Rian merupakan salah satu pelaku usaha yang memiliki usaha tanaman hias. Tanaman hias merupakan salah satu jenis tanaman yang banyak digemari oleh sebagian besa masyarakat. Bentuknya yang artistic sehingga dapat memperindah ruangan menjadi salah satu daya tarik tanaman hias.

Tidak hanya memiliki bentuk yang artistik, bahkan beberapa tanaman hias dapat dijadikan untuk mengurangi radiasi perangkat elektronik dan gelombang eloktromagnetik contohnya adalah tanaman kaktus. Akan tetapi daya tarik tersebut tidak cukup untuk mendatangkan pembeli.

Menurunnya daya beli masyarakat terhadap tanaman hias dapat disebabkan oleh beberapa factor salah satunya adalah akibat dari pandemic Covid19 yang menyebabkan ekonomi masyarakat menurun.

“Pada KKN BTV 3 kali ini, saya sebagai mahasiswa KKN berusaha untuk mengabdi kepada masyarakat dengan mengambil salah satu tema yakni program pemberdayaan wirausaha masyarakat terdampak covid19. Program ini saya lakukan di Desa Kajar” terangnya.

Upaya untuk meningkatkan daya beli masyarakat terhadap tanaman hias yang Alfa tawarkan yakni membuat produk baru berupa pupuk oraganik. Penambahan produk pupuk organic dilakukan karena disekitar tempat usaha terdapat beberapa bahan yang dapat diolah menjadi pupuk organic, salah satunya yaitu air leri dan bahan lainnya. Selain membuat produk baru, pemanfaatan media sosial juga dilakukan untuk mengembangkan usaha tersebut.

“Tujuan untuk menambah pengetahuan dan keterampilan pelaku usaha dalam pembuatan pupuk organic cair, memperluas pemasaran dan mempermudah pemesanan produk oleh konsumen,” kata Alfa.

“Sehingga, melalui program KKN Back To Village 3 ini diharapkan dpat mengatasi masalah penurunan penjualan tanaman hias akibat pandemic Covid19 dan menjadi contoh bagi pelaku usaha lain yang jug aterkena dampaknya,” tambahnya.

beras