Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Mahasiswa KKN Back to Village III UNEJ asal Ponorogo Dampingi Warga Desa dalam Produksi Hand Sanitizer Alami

Mahasiswa KKN Back to Village III UNEJ asal Ponorogo Dampingi Warga Desa dalam Produksi Hand Sanitizer Alami



Berita Baru Jatim, Ponorogo – KKN Back to Village III Universitas Jember yang dilakukan di Dusun Tampo II, Desa Trisono, Kecamatan Babadan, Kabupaten Ponorogo, melakukan pendampingan pada ibu rumah tangga dan remaja di Desa tersebut dalam melakukan pembuatan hand sanitizer alami berbahan baku daun sirih dan jeruk nipis.

Salah satu peserta KKN Back to Village III Universitas Jember yaitu Caroline Choirunisa Ramadhani yang di damping oleh Dosen Pembimbing Lapang (DPL): Eddy Mulyono, S.H., M.Hum. mengatakan bahwa adanya PPKM di Jawa Timur khususnya di Kabupaten Ponorogo yang saat ini masih tergolong zona merah sangat berpengaruh terhadap kebutuhan hand sanitizer warga setempat.

“Banyak warga yang tidak membawa hand sanitizer saat berpergian dari rumah salah satunya warga di Desa Trisono,” kata Caroline kepada Beritabaru.co, Jumat (26/8).

Untuk lebih lanjut, Mahasiswa THP FTP Universitas Jember ini memberikan sosialisasi dan pelatihan kepada masyarakat Desa Trisono tentang pembuatan hand sanitizer alami berbahan daun sirih dan jeruk nipis khususnya kepada warga yang masih kesulitan untuk memperoleh hand sanitizer.

Caroline menyebutkan bahwa masyarakat Desa Trisono banyak yang menanan daun sirih sehingga memudahkan dalam proses pelatihan.

“Dengan memanfaatkan hasil tanaman dari masyarakat desa akan lebih mudah dalam proses pelatihan, selain itu juga meminimalisir biaya yang digunakan dan pastinya masyarakat bisa memproduksi sendiri tanpa mengalami kesulitan bahan baku, tetapi karena hand sanitizer yanng dibat 100% bahan alami maka tidak akan tahan lebih dari 10 hari,” sebut Caroline.

Memilih bahan baku daun sirih dan jeruk nipis karena bahan tersebut memiliki kemampuan dalam menghambat pertumbuhan bakteri. Ekstrak etilasetat daun sirih hijau (Piper betle L.) dapat menghambat bakteri S.epidermidis pada konsentrasi 3% dan 5% memiliki daya hambat sebesar 9,8 mm dan 15 mm (kategori sedang dan kuat) (Kursia et al., 2016). Air perasan jeruk nipis dengan konsentrasi 100% (Citrus aurantifolia) yang paling efektif dalam menurunkan jumlah Escherichia coli yaitu sebasar 90,2% ( Dwiyanti et al., 2018).

Mahasiswa THP tersebut berharap dengan adanya pelatihan tersebut dapat membantu masyarakat desa yang masih mengalami kesulitan dalam kebutuhan hand sanitizer. “Saya berharap dengan adanya pelatihan pembuatan hand sanitizer daun sirih dan jeruk nipis dapat membantu warga yang masih kesulitan untuk mendapatkan hand sanitizer,” pungkas Caroline

beras