Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Menangkal Paham Terorisme di Pesantren

Menangkal Paham Terorisme di Pesantren



Berita Baru, Jombang – Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Brawijaya kembali mengadakan Pengabdian Kepada Masyarakat dengan bentuk sosialisasi “Menangkal Masuknya Paham Radikalisme dan Terorisme di Pondok Pesantren Bahrul Ulum Ribath Al-Maliki Tambaberas Jombang-Jawa Timur, Selasa 19 September 2023.

Hal ini mengingat bahwa ancaman masuknya paham radikalisme dan terorisme sangat besar di pondok pesantren. Dari data yang dikeluarkan oleh Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) menyebut bahwa terdapat 198 pondok pesantren (Ponpes) yang terafiliasi dengan jaringan terorisme dari keseluruhan jumlah pondok pesantren di Indonesia yang berjumlah + 36 ribu.

Data tersebut diperinci lagi, yaitu data ponpes yang terafiliasi kelompok teror, 11 ponpes terafiliasi Jama’ah Anshorut Khilafah (JAKI), 68 ponpes terafiliasi Jama’ah Islamiyah (JSI), 119 ponpes terafiliasi Daulah/simpatisan ISIS. 

Adapun data yang dikeluarkan oleh BNPT (2017), aksi terorisme juga terjadi di lingkungan akademik, artinya bahaya laten dari paham radikalisme juga sudah menjamah masyarakat pendidikan tinggi.

Dari data yang dirilis oleh BNPT tahun 2017, tingkat pendidikan yang terkontaminasi aksi terorisme, yaitu berpendidikan SMA yakni 63,3%, perguruan tinggi 16,4%, tidak lulus perguruan tinggi 5,5%, Sekolah Dasar (SD) 3,6%.

Ahmad Syafii Maarif pernah menyatakan bahwa radikalisme lebih terkait dengan model sikap dan cara pengungkapan keberagamaan seseorang, sedangkan terorisme secara jelas mencakup tindakan kriminal untuk tujuan-tujuan politik.

Radikalisme lebih terkait dengan problem intern keagamaan, sedangkan terorisme adalah fenomena global yang memerlukan tindakan global juga.

Namun radikalisme kadang-kala bisa berubah menjadi terorisme, meskipun tidak semuanya dan selamanya begitu (Islam and the Challenge of Managing Globalisation, 2002).

Saat penyampaian sosialisasi Fauzie, dosen FISIP UB selaku Ketua pelaksanaan Pengabdian Kepada Masyarakat menyampaikan bahwa hal yang perlu diwaspadai saat ini mengingat bahwa internet memberikan begitu banyak kemudahan dalam melakukan aktifitas yang menembus batas dan semakin rawan di tengah perkembangan Revolusi Industri 4.0 (Industry Revolution 4.0) dan Masyarakat Informasi (Information Society 5.0). 

Data tahun 2021 dari BNPT bahwa 85% generasi milenial rentan terpapar paham radikalisme.

Perempuan menjadi sasaran yang rawan juga bagi penyebaran paham radikalisme ini, data perempuan dalam penegakkan hukum tindak pidana terorisme per-Maret 2022 (Mughis, 2022) menyebutkan bahwa sejak tahun 2000 sampai dengan sekarang terdapat 43 putusan pengadilan kasus terorisme dengan terdakwa perempuan.

Lebih lanjut dirinya mengatakan, hal yang harus disadari menurut Muhammad Abdullah Daraz, 2013) bahwa “kurangnya diskursus keislaman di kalangan pelajar dan sebagian guru-guru menjadikan mereka sangat terbuka untuk menerima berbagai ideologi radikal yang dihembuskan tanpa melalui proses filterisasi yang kritis.”

Menurut Fauzie, seorang santri haruslah memegang pakem sesuai dengan huruf yang dikandung dalam tulisan santri yang dalam bahasa Arab, terdiri dari 5 huruf, yakni sin, nun, ta’, ro’, dan ya’. Huruf pertama “sin” yaitu salik ilal akhirot, artinya seorang santri itu berjalan menuju akhirat, yang kedua “nun” santri itu na’ibun anil ulama atau penerus ulama, huruf yang ketiga “ta’”santri itu yaitu taarikul ma’ashi (meninggalkan maksiat), huruf selanjutnya “ro’”, yaitu roghibun fil khoirot, yaitu senang terhadap hal-hal yang positif, kebaikandan terakhir adalah huruf “ya’”, yarjus assalama  fidunya wal akhiro , berharap selamat di dunia dan akhirat.

Kegiatan yang dilakukan di Pondok Pesantren Bahrul Ulum Ribath Al-Maliki 1 pimpinan KH. Fadlulloh Malik, M.HI. atau akrab dipanggil dengan Gus Fad ini berlangsung gayeng dengan beberapa pertanyaan dari para Santri yang juga sebagai siswa MAN 3 Jombang, Madrasah Mu’alimin dan juga Madrasah Aliyah Unggulan K.H. Abd. Wahab Hasbulloh (MAUWH) Bahrul Ulum Tambakberas Jombang.

“Saya berterima kasih sekali kepada Mas Fauzie, karena beliau mengadakan acara sosialisasi seperti sosialisasi ini di pondok Ribath Ribath Al-Maliki 1 dan ini sudah kali kedua diadakan di Pondok ini, ini penting juga sebagai jalinan silaturahim dengan Pondok Pesantren Bahrul Ulum sebagai almamater, beliau dulu,” kata Gus Fad.

“Saya berharap ada kegiatan-kegiatan lain baik pengabdian ataupun kegiatan yang dapat melibatkan para santri nantinya juga dapat dilakukan di Pondok Pesantren Bahrul Ulum untuk membuka wawasan para santri tentang keilmuan dalam bidang yang lebih luas,” imbuhnya.

beras